MTPJ 9-15 September 2012

0
1520

TEMA BULANAN
“Gereja yang memberi teladan”

TEMA MINGGUAN:
“Pentingnya gereja memperoleh hikmat”

BACAAN ALKITAB:
1 Raja-Raja 3:1-15 

 

ALASAN PEMILIHAN TEMA
GMIM dalam kiprahnya selama 78 tahun bersinode tidak sepi dari pelbagai persoalan dan keluhan, terutama di lingkungan para pelayan khusus. Hal ini antara lain diakibatkan oleh pengambilan keputusan yang tergesa-gesa dan kurang bijaksana. Keputusan-keputusan sidang di semua aras terkadang kurang tepat, sehingga mengakibatkan konflik. Tema ini diharapkan bisa menjadi acuan dan petunjuk yang berguna bagi para pemimpin baik di lingkungan gereja maupun di tengah masyarakat, karena keberhasilan seorang pemimpin menjadi berkat bagi yang dipimpinnya, sebaliknya kegagalan seorang pemimpin bisa menjadi bencana bagi yang dipimpinnya. Sekaligus menjadi refleksi dan koreksi terhadap sejauh mana Gereja Masehi Injili di Minahasa berjalan bersama secara konsisten di bawah tuntunan hikmat Allah.

 

 

PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese) – Kita tahu, raja Salomo terkenal karena kebijaksanaannya. Kita juga tahu bahwa ia mempunyai 700 isteri dari kaum bangsawan dan 300 gundik termasuk puteri Firaun dari Mesir (1 Raj. 3:1, band. 1 Raj. 11:3).  Salomo menjadikan perkawinan dengan puteri-puteri asing itu sebagai alat strategis untuk menangkal serangan bangsa sekitar. Di zamannya, Salomo  berhasil membangun, baik istananya sendiri, Bait Allah maupun tembok Yerusalem. Kendati orang-orang Israel masih mempersembahkan korban di bukit-bukit pengorbanan (Ibr. bamot) waktu itu. Bukit-bukit pengorbanan dipandang sebagai tempat suci untuk menyembah dewa-dewa Kanaan. Salomo masih melanjutkan kebiasaan Daud, ayahnya, dengan pergi mempersembahkan korban sembelihan dan ukupan di bukit pengorbanan di Gibeon, kota yang terletak di wilayah Benyamin, 8 km sebelah barat Jaut Yerusalem, karena di situlah satu-satunya bukit pengorbanan untuk menyembah Allah Israel. Raja Salomo pergi mempersembahkan 1000 korban bakaran, suatu tindakan iman yang spektakuler atau luar biasa, sebab mungkin tidak ada orang yang bisa mempersembahkan korban sebanyak itu (band. Mikha 6: 6,7). Dan di Gibeon, Tuhan menampakkan diri kepada Salomo dalam sebuah mimpi . Mimpi bisa dipandang sebagai kembang tidur, apalagi kalau terlalu banyak kesibukan (band. Pkh. 5:2,6), tetapi mimpi bisa menjadi petunjuk Tuhan bagi seseorang atau suatu bangsa (band. Kej. 40:5-23; 41:1- 36; Dan. 2:1-49). Salomo bermimpi dan mungkin berada dalam keadaan ekstase (eks=keluar dan stase=diri) atau berada di luar kesadaran diri, dan Tuhan berbicara dengan dia: “Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu!”. Tuhan memberi kesempatan kepada Salomo untuk mengemukakan permintaan yang bisa menjadi pegangan sebagai pemimpin teokratis di Israel. Walaupun Salomo merasa bahwa Tuhan telah memberi banyak berkat kepada Daud, ayahnya, selama menjadi raja di Israel, sehingga dia menjadi  raja yang setia benar dan Jujur di hadapan Allah, tetapi Salomo sadar inilah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan. Salomo memberanikan diri meminta “hikmat” untuk menghakimi umat Israel yang begitu banyak jumlahnya. Ternyata permintaannya dipandang baik oleh Tuhan dan Tuhan memberikan hikmat kepada Salomo sehingga tidak ada raja yang sebijaksana Salomo, yang mampu membedakan mana yang baik dan mana yang Jahat. Bahkan, Tuhan memberikan juga apa yang tidak diminta oleh Salomo. Karena itu sebagai seorang yang diberikan otoritas khusus oleh Allah, Salomo seyogyanya harus bertindak sebagai seorang pemimpin teokrasi, artinya pemimpin yang harus bertindak ganda; di satu pihak sebagai pemimpin politis tetapi di pihak lain pemimpin yang harus selalu mempertanyakan kehendak Tuhan dalam setiap pengambilan keputusan.

Makna dan Implikasi Firman – Pengalaman membuktikan, banyak pemimpin yang sebelumnya dipandang kredibel/dapat dipercaya serta mampu mengemban tugasnya, ternyata tidak bisa memenuhi harapan di tengah gereja dan masyarakat. Malahan, tidak jarang menjadi batu sandungan dan tidak mencitrakan/meneladankan yang baik bagi suatu kemajuan peradaban. Jelas, tidak semua orang pandai adalah bijaksana, tetapi orang bijaksana pasti pandai, dan mampu memilah: mana yang baik dan mana tidak baik, penuh pertimbangan, sabar dan sanggup mengambil keputusan yang tepat, benar dan adil (band. 1 Raj.3:16-28). Tidak ada pemimpin yang permanen, selalu bersifat temporer dan periodik. Karena itu, pemimpin harus selalu bertindak arif dan bijaksana, selalu meminta petunjuk dan hikmat dari Allah, serta berupaya mengesampingkan pelbagai kepentingan demi masa depan masyarakat yang dipimpinnya. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi dan keluarga, pemimpin yang tidak mudah dipengaruhi apalagi disuap, tidak berjiwa materialistis, pemimpin yang mampu merangkul semua strata atau tingkatan dalam masyarakat, pemimpin yang jujur, adil dan bermoral tinggi, kendati berhadapan dengan banyak kesulitan dan tantangan, pemimpin yang rela berkorban, baik pikiran, waktu, tenaga/ daya dan dana, pemimpin yang mampu menempatkan diri dalam relasi yang jelas dengan Tuhannya, tahu apa yang harus dilakukannya, bukan pemimpin yang membiarkan semua kepentingan anggota masyarakat mendikte ( =kebebasan dijunjung tinggi sehingga tanpa Kontrol/ kebablasan) (Perancis: Laissezfaire) dan dalam  kondisi ini pemimpin menjadi plin-plan. Pemimpin dalam gereja bahkan di pemerintahan perlu selalu memiliki rasa “takut akan Tuhan”  terutama dalam kata dan tindakan, berkualitas dan dapat diandalkan serta menjadi contoh yang baik di masyarakat.

PERTANYAAN DISKUSI

  1. Apa yang saudara ketahui tentang kepemimpinan Salomo?
  2. Apa yang perlu dimiliki seorang pemimpin supaya bisa menjadi pemimpin yang handal dan kuat, baik di dalam gereja maupun di tengah masyarakat?
  3. Sudahkah kita menjadi anggota gereja sekaligus anggota masyarakat yang mampu meneladankan “kehambaan” Kristus, dalam pikiran/perkataan dan perbuatan kita? Kalau ya, seperti apa? Kalau belum, karena apa? Jelaskan!

 

 

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here