Panti Asuhan Nazareth Tomohon: Anggaran Terbesar Untuk Kebutuhan Makanan dan Pendidikan Anak

0
2210

GMIM.or.id – Senin, (12/09/2016),  Anggota Komisi Pelayanan Anak Sinode (KPAS) GMIM Pnt. Harry Wakkary yang membidangi Minat, Bakat, Kerjasama Hubungan Oikume dan Diakonia  berbaur dengan sejumlah jemaat yang melaksanakan perkunjungan sekaligus ibadah bersama dan pelayanan diakonia di Panti Asuhan Nazareth Tomohon.

Pnt. Harry Wakkary yang akrab disapa Engku Pur ini mengungkap, selaku penanggung jawab bidang sudah menjadi kewajibannya untuk terlibat dalam perkunjungan ke panti asuhan yang dilaksanakan Komisi Pelayanan Anak Jemaat (KPAJ) dan Komisi Pelayanan Anak Wilayah (KPAW). “ Hari ini  KPAJ Logos Paniki Wilayah Mapanget I bersama KPAJ Baitel Ritey dan Eben Haezer Tumpaan I Wilayah Tumpaan melaksanakan ibadah bersama sekaligus pelayanan diakonia.  Pelayanan Diakonia ini, mungkin belum sesuai yang diharapkan. Tapi setidaknya, ini boleh mencerminkan bahwa perintah saling mengasihi dapat kita aplikasikan dalam bentuk seperti ini. KPA Sinode GMIM mengapresiasi apa yang sudah dilakukan ketiga jemaat ini, “ ujar Pnt. Harry Wakkary.

Ditambahkannya, apa yang telah dilakukan ketiga jemaat ini merupakan perwujudan firman Tuhan seperti khotbah dalam ibadah bersama ketiga jemaat yang digelar diawal kunjungan. “Pdt. Vira Wentuk-Rarung, STh, dalam khotbahnya berdasar Yohanes 13:34, bahwa Yesus memberikan perintah baru kepada murid-murid-Nya, yaitu supaya kamu saling mengasihi. Bagi saya, perkunjungan inilah adalah salah satu bentuk mengaplikasikan perintah baru tersebut, yaitu saling mengasihi,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Panti Asuhan Nazareth Tomohon Pdt. Jenny Tando, S.Th mengatakan,  perkunjungan seperti ini memang sudah menjadi program rutin dari KPA Sinode GMIM. “Kondisi sekarang ini, Panti Asuhan Nazareth menampung 46 orang penghuni.  Terdiri dari anak kelas 1 Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi,” ujar Pdt. Jenny, ketika diwawancarai gmim.or.id. Dikatakannya, ada begitu banyak kebutuhan anak-anak penghuni panti yang harus dipenuhi. “Selain beras, kami juga butuh lauk-pauk.  Begitupun dengan biaya pendidikan anak-anak dan cepatu sekolah,” ungkap Pdt. Jenny, seraya menambahkan, biaya paling besar di Panti Asuhan Nazareth adalah untuk makanan dan pendidikan. “Setiap bulan ada juga anggaran dari Kas Sinode sebesar Rp. 1.000.000 dan keseluruhannya dibagi untuk biaya makanan dan pendidikan ke 46 anak penghuni panti, “ ungkap Pdt. Jenny.

Terpisah, Asisten Bendahara KPA Sinode GMIM Pnt. Michael Oktavian Mait, S.Kom mengatakan, di tahun 2016 ini, beberapa panti asuhan dijadwalkan untuk dikunjungi KPA Jemaat dan Wilayah, yakni SLB Tuna Rungu Damai Tomohon, Panti Asuhan Bartimeus Manado, Panti Asuhan Wale Ne Oki Tomohon, Panti Asuhan Nazareth Tomohon dan Panti Asuhan Dorkas Tondano. “Sudah saatnya kita angkat kepedulian kepada sesama anak-anak yatim piatu dan kurang mampu ekonomi dan memiliki fisik yang terbatas. Dua tahun terakhir ini KPA selalu mendominasi pemberian bantuan kepada setiap panti asuhan di bawah naungan GMIM. Walaupun belum semua KPA Jemaat dan Wilayah  terlibat  dalam perkunjungan yang sudah dijadwalkan oleh KPA Sinode GMIM,” tukas Pnt. Michael Oktavian Mait, S.Kom yang juga selaku Ketua KPAW Sonder.

Dari pantauan gmim.or.id di hari yang sama (12/09/2016) KPAJ Sarani Matani Tanawangko melaksanakan perkunjungan di Panti Asuhan Dorkas Tondano dan KPAJ Imanuel Leilem di SLB Tuna Rungu Damai Tomohon.

(Penulis dan Foto: Frangki Noldy Lontaan. Editor: Pdt. Janny Ch. Rende, M.Th)