gmim.or.id – Manusia harus bersahabat dengan alam dan memperlakukan alam dengan penuh kasih. Hal ini diangkat Pdt. Rio Rantung, STh ketika menjadi khadim ibadah yang mengawali kegiatan Sosialisasi dan Aksi Kelestarian Lingkungan Hidup P/KB GMIM Rayon Minahasa Tenggara, Sabtu, 11 Maret.
Ia mengatakan, sudah banyak bukti bagaimana ketika manusia memperlakukan alam tidak sebagaimana mestinya, maka cepat atau lambat dampaknya akan dirasakan manusia. “Jangan heran, alam dapat menjadi kekuatan mematikan yang dapat melenyapkan kehidupan sebagai manusia. Di Rasi telah menjadi suatu pengalaman, sebuah memori yang gelap, tentang bagaimana ketika alam tidak bersahabat maka ada kerugian material, bahkan lenyapnya nyawa dan kehidupan,” tegas Pdt. Rio diawal khotbahnya.
Pdt Rio Rantung juga mengajak seluruh P/KB dan Kategorial BIPRA lainnya untuk menghayati, merayakan, memaknai dan menghayati perayaan Minggu-minggu Sengsara dengan semakin peduli dengan alam ciptaan Tuhan. “Hendak member penguatan bagi kita, untuk semakin peduli kepada alam ciptaan Tuhan ini. Untuk semakin bersahabat dengan alam sebagai satu bentuk ketaatan kita kepada Tuhan,” ungkap Pdt. Rio.
Dalam kesempatan itu, Ketua Komisi P/KB Sinode GMIM Pnt. Ir. Stefanus BAN Liow dalam sambutannya mengingatkan, untuk memulai kelestarian dan kecintaan terhadap lingkungan dimulai dari diri sendiri. “Menjadi tugas warga gereja yang adalah bagian dari masyarakat untuk menjaga, memelihara dan peduli kelestarian lingkungan hidup. Bukan hanya sekedar simbol saja. Tetapi harus memiliki tekad dan komitmen untuk bersama-sama melestarikan lingkungan hidup mulai dari diri kita sendiri. Ditengah keluarga kita, kehidupan berjemaat, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” ungkap Liow, yang kesehariannya adalah Anggota Komite III DPD RI utusan Sulawesi Utara.
Usai ibadah dan Deklarasi, seluruh peserta bersama Ketua Komisi P/KB Sinode GMIM Pnt. Ir. Stefanus BAN Liow, Camat Ratahan Petrus Fero Worang, SE, Ketua P/KB Wilayah Ratahan Pnt. Drs. Ascke Benu,MSi, Ketua Panitia Pnt. Denny Lumopa bersama Pendeta dan Guru Agama yang hadir, melaksanakan penanaman bibit pohon di bantaran sungai perkebunan Lahendong Kelurahan/Desa Rasi.
(Penulis dan Foto: Frangki Noldy Lontaan. Editor: Pdt. Janny Ch. Rende, M.Th)
