Pria/Kaum Bapa GMIM Menembus Sekat Budaya, Sosial dan Politik

0
2099

GMIM.or.id – Gereja Masehi Injili di Minahasa adalah orang-orang pilihan Allah. Bukan karena sudah menjadi Kristen saja, sehingga menjadi pilihan Allah. Lebih dari itu, menjadi pilihan Allah adalah sebuah identitas. Demikian diungkap Ketua BPMS GMIM Pdt. DR. HWB Sumakul lewat khotbahnya ketika memimpin Ibadah Agung Perayaan Hari Persatuan P/KB GMIM Ke-54 pada Jumat, 20 Mei di Taman Kota Tombatu Kabupaten Minahasa Tenggara. “Identitas itu adalah untuk melakukan perintah Tuhan,  dan kita membawa otoritas Allah kemana pun kita pergi dan berada.  Otoritas Allah bukan hanya ada dalah gereja. Tetapi, sekali Tuhan memberikan, itu tetap melekat dalam diri kita. Oleh karena itu, kita harus menjaga diri dan nama gereja kita,” tegas Sumakul dalam khotbahnya.

Diakomodirnya budaya Nusa Utara yakni Masamper yang dilombakan dalam Perayaan HAPSA P/KB GMIM menyita perhatian Bupati Minahasa Tenggara James Sumendap, SH. Hal ini diungkapnya saat membawakan sambutan dalam rangkaian Ibadah Agung tersebut. Dalam kapasitasnya selaku Ketua Umum Panitia Pelaksana Hari Persatuan (HAPSA) Pria/Kaum Bapa GMIM tahun 2016, Sumendap mengungkap, warga GMIM yang terdiri dari berbagai etnis dan sub-etnis telah dipersatukan oleh GMIM. “Pria/Kaum Bapa GMIM telah menyatukan dan menembus sekat-sekat budaya, sosial dengan Hari Persatuan ini. Oleh karena itu, GMIM ada di Minahasa dan ada dimana-mana,” beber Sumendap.

Selain itu, Sumendap berkomitmen mendukung segala bentuk kegiatan Gereja Masehi Injili di Minahasa yang dilaksanakan di Wilayah Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara. Dia pun menepis isu yang beredar, bahwa dirinya mengeksploitasi kegiatan kerohanian untuk kepentingan pribadi. “Saya berdiri disini, karena GMIM ada bersama-sama dengan saya. Dalam tugas dan tanggung jawab saya sebagai warga Gereja, semua ini saya lakukan berdasarkan hati nurani dan panggilan saya sebagai anak Tuhan,” ungkap Sumendap menutup sambutannya.

Ketua Komisi Pelayanan Pria/Kaum Bapa Sinode GMIM Pnt. Ir. Stefanus BAN Liow (SBANL) mengatakan, salah satu anugerah Tuhan yang indah dan tak ternilai harganya adalah Hari Persatuan Pria/Kaum Bapa GMIM yang diperingati dan dirayakan bersama dengan Hari Pentakosta/Ketuangan Roh Kudus. “Dalam kuasa dan tuntunan Roh Kudus, Pria/Kaum Bapa GMIM yang terdiri dari berbagai latar belakang  status sosial, ekonomi, budaya, etnis dan sub-etnis hingga warna warni politik, terus menghayati persatuan, kesatuan, persaudaraan dan kekeluargaan sebagai tubuh Kristus, sehingga dengan semua perbedaan yang ada, tidak terjadi sekat-sekat yang memisahkan satu dengan yang lain, “ terang SBANL.

SBANL juga mengingatkan, agar P/KB GMIM terus mendengungkan pelopor dalam upaya perdamaian, kerukunun antar umat beragama, memerangi kemiskinan, radikalisme dan penyakit sosial masyarakat. 

(Penulis dan Foto: Frangki Noldy Lontaan. Editor: Pdt. Janny Ch. Rende, M.Th)