RHK Senin 5 November 2012

0
1266

Kisah Sepasang Sepatu
Rut 1:16,17

Ketika merenungkan kisah perjalanan Rut dan Naomi, terlintas dibenak saya tentang SMS yang dikirimkan oleh seorang sahabat mengenai sepasang sepatu. Sahabat terbaik itu seperti sepasang sepatu. Walaupun bentuknya senada tetapi tak pernah sama, saat berjalan tak pernah berdampingan tetapi tujuannya sama. Saling melengkapi tapi tak pernah bisa berganti posisi, selalu sederajat, tak ada yang lebih tinggi dam bila yang satu hilang maka yang satu tak memiliki arti karena itu teruslah bersama seperti sepasang sepatu.

Rut (Ibrani dari re’ut berarti teman perempuan) seorang perempuan Moab yang luar biasa. Ia berbeda dengan perempuan sebangsanya Orpa. Ia rela meninggalkan keluarganya, mengganti kebangsaannya, membuang semua ilahnya, lalu memutuskan hanya menyembah Allah dan menjadi teman terbaik Naomi yang tidak dapat dipisahkan kecuali oleh kematian. Kesetiaan dang kasihnya kepada Naomi membuat Rut dihargai dan Allah memilih dia menjadi nenek moyang Daud. Obed anaknya adalah kakeknya Daud. Jarang ditemukan sosok orang yang memiliki komitmen seperti Rut, rela meninggalkan segala-galanya untuk menjadi teman yang tek terpisahkan dari seseorang yang tidak memiliki apa-apa lagi. Kita perlu mencontohi Rut yang setia pada komitmennya. Khususnya dalam kehidupan perkawinan, karena ada perkawinan Kristen yang kandas di tengah jalan, oleh karena nilai-nilai suatu komitmen telahdilangkahi oleh suami istri, dan juga dalam menjalin relasi persahabatan, kerja dan bisnis. Kerekanan sering terputus dan kebersamaan sering hilang karena pengingkaran sebuah komitmen. Janji tinggal janji, lain di bibir lain di hati. Sebaliknya Rut memperlihatkan keteguhan dan kesetiaan, baik ucapannya maupun perbuatannya. Semoga kitapun diberkati karena komitmen dan kesetiaan kita yang tak tergoyahkan.Amin.

Doa: Tuhan, kami rindu agar kamipun memiliki kesetiaan dan komitmen yang kokoh dalam kehidupan ini.Amin. 

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here