RHK Sabtu 11 Agustus 2012

0
1424

The-Rich-and-The-HeavenKaya di hadapan Allah
Lukas 12 : 21

Pembacaan Alkitab kita hari ini diakhiri dengan kalimat: “Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah”. Hidup dan kekayaan yang dimiliki manusia bukanlah kepunyaannya sendiri, melainkan sesuatu yang dianugerahkan oleh Tuhan kepada manusia sebagai pinjaman yang harus dipertanggung-jawabkan penggunaannya baik kepada sesama apalagi kepada Tuhan. Orang kaya yang bodoh dalam perumpamaan ini telah gagal memperoleh harta kekayaan abadi/sejati, Ia tidak dapat melihat lebih jauh betapa segala sesuatu termasuk hidup ini hanya dapat berpusat atau bergantung kepada Tuhan Sang pemilik hidup ini.

     Suatu perbuatan yang bodoh dan mematikan apabila seseorang memandang kekayaan dan kenikmatan duniawi sebagai satu-satunya tujuan hidupnya. Tuhan sama sekali tidak melarang kita untuk menjadi kaya atau mengumpulkan harta yang banyak, tetapi Tuhan mengecam sikap kita terhadap penggunaan kekayaan itu. Tuhan mau agar kita kaya di hadapan Allah, dan mau mengelola kekayaan itu secara bijak sehingga kita akan mewarisi harta yang tidak akan binasa, harta yang kekal dan abadi. Amin.

Doa: Ya Tuhan Allah yang kaya dalam segala hal, kami bersyukur karena Engkau menjanjikan harta yang abadi untuk kami boleh miliki, Tolonglah kami agar dapat mewarisi harta di sorga kini dan sampai selamanya. Amin. 

Sumber: Renungan Harian Keluarga Edisi Agustus – September 2012

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here