Hidup adalah kesempatan menjadi berkat bukan beban bagi orang lain
2 Tesalonika 3 : 6 – 9
Paulus menegaskan bahwa bekerja adalah suatu kewajiban yang tidak boleh dilalaikan. Masa penantian kedatangan Kristus harus diisi dengan bekerja dan bekerja seperti yang diteladankan Paulus. Oleh sebab itu jemaat Tesalonika dilarang untuk bergaul dengan mereka yang tidak bekerja. Maksud Paulus disini hendak menegaskan bahwa betapa pentingnya bekerja itu dengan demikian jika mereka bergaul dengan orang malas, ada kemungkinan jemaat “dijangkiti” dengan penyakit malas tersebut.
Paulus bukan hanya mengajar dan bicara tetapi memberikan teladan bahwa mereka telah bekerja dengan keras siang dan malam untuk membuktikan dan meneladankan kecerdasan mereka dalam mencerna kehendak Allah. Mereka bukan hanya bekerja menyampaikan dan mengajarkan Firman tapi juga bekerja untuk mencukupkan kebutuhan sendiri supaya tidak menadi beban bagi jemaat sekalipun mereka berhak menerima beban bagi jemaat sekalipun mereka berhak menerima pemberian jemaat. Paulus menekankan dan mengutamakan bekerja sebagai kewajiban dari pada menerima sekalipun hal itu adalah haknya.
Dalam hal ini Paulus hendak menyatakan kepada kita bahwa setiap orang percaya bertanggung jawab untuk menjadi berkat bagi orang lain bukan hanya menjadi beban bagi sesama. Menjadi berkat bagi orang lain dapat dengan jalan bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup sendiri (setidaknya telah menjadi teladan bagi orang lain), tapi juga ketika didapati ada sesama yang berkekurangan maka adalah suatu kesempatan bagi kita untuk menolong mereka. Amin.
Doa: Tuhan Yesus, buatlah kami rajin untuk bekerja keras dan cerdas menanggapi kasih-Mu yang besar agar kami terus terarah pada jalan yang Engkau kehendaki dan tabah dalam menanti kedatangan-Mu. Biarlah kami menjadi alat berkat-Mu dan hindarkanlah kami untuk menjadi beban bagi orang lain agar berkat sejahtera-Mu ternikmati secara bersama. Amin.