Harta Yang Abadi
Mazmur 111:5,6
Kita dapat saja melihat harta (kepemilikian berharga) yang banyak dalam dunia ini, tetapi itu tidak kekal/abadi. Harta duniawi tidaklah menjadi jaminan kebahagiaan karena ngengat dan karat merusakkannya (Matius 6:19) Tetapi harta yang abadi itulah harta sorgawi, di mana ngengat tidak akan merusakkan; iman yang sungguh-sungguh, pengharapan dan kasih. Manusia mempunyai kecenderungan yang kuat untuk memiliki segalanya, misalnya harta, kekayaan dan kehormatan.
Karena itu manusia ingin menikmati hidup dengan sepuas-puasnya dan hatinya sering terikat padanya. Sebab itu ada firman : “Karena di mana hartamu berada, di situ juga hati mu berada” (Matius 6:21). Tetapi kita harus sadari bahwa semuanya itu adalah pemberian Tuhan dan seharusnya hati kita terikat pada-Nya. Janganlah kita sia-siakan berkat Tuhan, tetapi muliakanah Tuhan dengan berkat yang kita terima. Hidup ini adalah anugerah Tuhan bagi keluarga kita. Dalam keyakinan kita : pekerjaan, upah, gaji, hartadan kekayaan merupakan rezeki dari Tuhan yang tak terhingga. Rezeki atau berkat Tuhan bukan hanya dilihat dari segi bendawi tetapi juga dapat kita rasakan, nikmati dalam suasana aman dan nyaman serta sukacita bekerja, melayani Tuhan dan sesama, itulah keabadian harta sebagai berkat Tuhan. Hormatilah/agungkanlah Tuhan dalam seluruh aspek kehidupan kita di manapun kita pergi dan berada. Kalau manusia dapat gagal menepati janjinya maka Tuhan yang setia akan selalu mengingat (menepati janji-Nya). Amin.
Doa: Terima kasih untuk berkat-Mu keepada keluarga kami apa yang Engkau berkati, diberkatilah untuk selama-lamanya. Amin.