Kasih yang Tak Terbatas
Lukas 10:26-27
Kasih kata yang mudah untuk diucapkan tetapi kasih seringkali sulit untuk dipraktekkan; kata seorang guru didepan para murid. Tiba-tiba ada murid yang mengangkat tangan dan bertanya “Aku mengasihi adikku, setiap apa yang kumakan itupun kuberikan kepadanya tapi sahabatku belum tentu kuberikan; apalagi kalau dia jahat kepadaku!” Murid yang lain tertawa dan akhirnya kelas jadi ribut! Diam… kata ibu guru dan selanjutnya dengan berwibawa ibu guru berkata sesungguhnya kita harus tahu tentang “sesama” seringkali pemahaman kita tidak jauh berbeda dengan pemahaman ahli Taurat tentang sesama; dimana Sesama dipahami hanya sebatas kakak-adik, teman-teman atau orang-orang sekampung, sesuku, bahkan seagama saja ataupun teman-teman yang kita kenal atau saudara-saudara kita (hidup bertetangga).
Pesan firman untuk kita hari ini, bagaimana kita melihat sesama; menunjuk kepada mereka yang miskin, yang menderita, yang kesepian, yang membutuhkan simpati dan empati kita, dan bukan terbatas pada orang dekat dengan kita. Kita terpanggil untuk berada bersama mereka, dimana diri kita bukan selalu menjadi yang utama untuk diperhatikan dan kita belajar agar ada keseimbangan sebab kita dipanggil untuk membantu mereka yang memerlukan pertolongan. Sebagai keluarga Kristen, kita diajak untuk terus berpola pada Yesus Kristus dan menaati perintahnya yakni “Mengasihi sesama kita seperti mengasihi diri sendiri”. Amin.
Doa: Ajarlah kami selalu untuk mempraktekkan kasih kepada sesama dimana pun dan kapanpun serta mampukan kami untuk mengasihi orang lain seperti diri sendiri. Amin.