Yesus Sebagai Imam Besar
Ibrani 2:17
Masing-masing kita pasti akan sangat bersyukur jika ada yang begitu peduli dengan keadaan kita. Pertanyaannya, apakah sikap seperti itu ada dalam diri kita? sehingga ketika ada yang susah kita mau ikut membantu, yang berduka kita hibur dan kuatkan mereka. Kita doakan mereka yang menderita dan juga mendoakan mereka yang sudah menyakiti kita, sehingga melalui kita banyak orang yang diubahkan. Sebab bukankah itu juga yang sudah dilakukan oleh Yesus untuk kita manusia. Menjadi Imam Besar bagi kita, yang berdoa untuk kita, yang belas kasihan-Nya atas kehidupan kita begitu luar biasa. Sehingga Diapun mau melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan seorang Imam Besar yang sekali setahun melintasi ruang kudus untuk menuju ruang maha kudus yang dibatasi tabir pembatas untuk meminta pengampunan dosa dengan mempersembahkan korban. Dan Yesus, dengan membawa diri-Nya sebagai korban penebusan, Dia melintasi langit masuk ruang yang terkudus yaitu sorga. Tidak sekali dalam setahun tapi sekali untuk selama-lamanya. Dia hancurkan tabir pembatas yaitu dosa sehingga kitapun dapat menghadap Tuhan untuk memohon pengampunan dosa kepada Allah untuk diri kita, keluarga kita dan juga orang-orang di luar lingkungan keluarga kita. Kita seharusnya menjadi keluarga Kristen yang mengikuti teladan Sang Imam Besar yang penuh belas kasihan dan yang selalu setia berdoa kepada Tuhan. Amin.
Doa: Tuhan Yesus teladan-Mu begitu indah bagi kami, ajar kami untuk selalu memiliki kepedulian terhadap sesama. Amin.