Guru Bijak
Matius 22:21
Ketika Yesus mengatakan berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib diberikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib diberikan kepada Allah. Jelas kaum Farisi dan para pendukung Herodes hendak me-nyangkalnya, tapi dengan alasan yang berbeda. Kaum Farisi menolak de-ngan alasan agama, sedangkan kaum pendukung Herodian dengan alasan kepentingan politik mereka sendiri. Belajar dari sikap Yesus dalam meng-hadapi persoalan ini, Ia memberikan jawaban yang bijak atas pertanyaan orang Farisi. Yesus hendak menekankan perlunya integritas batin. Bila kehidupan agama mereka utamakan, hendaklah mereka menjalankannya dengan lurus. Bila mau jujur, mereka mau tak mau akan memeriksa diri adakah mereka sungguh percaya atau sebetulnya mereka menomorsatukan kepentingan sendiri dengan memperalat agama. Yesus juga membuat me-reka yang datang kepada-Nya berpikir apakah ada pilihan lain selain mem-berikan kepada Kaisar yang menjadi haknya. Bila ya, coba mana? Ternyata keadaan mereka tak memungkinkan. Mereka tidak mencoba menemukan kemungkinan yang lain. Dan permasalahan sebenarnya ada pada masing-masing mereka yang memiliki kepentingan pribadi atas pembayaran pajak penduduk. Iman dan hukum agama mereka pakai sebagai dalih dan sebe-narnya mereka permiskin. Yesus tidak mengikuti pemikiran yang sempit ini.
Bacaan ini merupakan gambaran akan keadilan, yaitu memberikan apa yang menjadi hak negara, maupun hak Tuhan. Kalau keadilan dapat di-terapkan, maka damai sejahtera akan muncul. Kitab Mazmur mengatakan “Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan ber-cium-ciuman.” (Mzm 85:11) Jadi, kalau kita mau menciptakan damai sejah-tera, maka mulailah dengan bersikap adil. Sebagai warga Negara yang baik, kiranya kita memiliki sikap tanggung jawab membayar pajak dan sebagai warga gereja kita taat memberikan persembahan persepuluhan sebagai hak Tuhan untuk menunjang pelayanan-Nya di dunia. Dengan demikian, kea-dilan akan bertemu dengan damai sejahtera dalam satu kesatuan. Amin.
Doa: Tuhan, ajari kami hidup dalam keadilan dan mampu memberikan apa yang menjadi hak Negara dengan membayar pajak, juga memberikan hak Tuhan dengan mempesembahkan persepuluhan kami dalam ketaatan. Amin.