Jalan Terbuka Bagi Para Perempuan
Lukas 24:9-10
Kebangkitan Yesus menjadi awal kebangkitan kaum perempuan. Mereka mendapatkan kasih karunia sebagai orang yang pertama yang menyaksikan peristiwa paskah. Kemudian menjadi pembawa berita dari pesan kehidupan itu kepada kesebelas murid dan semua saudara yang lain.
Kepercayaan dan tanggung jawab yang mulia dimana Maria dari Magdala, Yohana dan Maria Ibu Yakobus serta perempuan-perempuan lain menjadi pembawa berita paskah menghadapi penolakan karena budaya di zaman itu. Dimana kaum perempuan tidak diperhitungkan dan dianggap masyarakat kelas dua. Mereka tidak memiliki hak-hak politis dan tidak memiliki kredibilitas dalam public domain (ranah public). Dalam kebudayaan itu, ideologi yang umum adalah “meskipun wanita tunduk pada perintah-perintah, ia tidak dianggap layak untuk memberikan bukti” (Jewish Talmud, Baba Kamma 88a).
Dalam peristiwa Paskah ini kaum perempuan mendapat peran terdepan yaitu menjadi saksi-saksi pertama dari berita kebangkitan Yesus.
Keluarga Kristen, Firman Tuhan memberi ruang dan kesempatan yang sama bagi laki-laki dan perempuan. Maria, Yohana, Maria ibu Yakobus serta perempuan-perempuan lain adalah contoh agar kaum perempuan “jangan berdiam diri” tetapi berperan dalam membawa pesan kehidupan. Ia tidak harus menjadi segalanya, namun berjuang memproklamirkan kemenangkan kebangkitan Yesus dengan aktif berkarya membangun kehidupan terbaik mulai dari keluarga. Kini, jalan telah terbuka. Saatnya kaum perempuan untuk mengem-bangkan diri, memperluas wawasan dan berani tampil terbaik dengan 3 B Brain(Pengetahuan), Beauty (kecantikan Iman) dan Behavior (perilaku kristiani). Semoga. Amin.
Doa: Terpujilah nama–Mu Tuhan yang berkenan memakai kami untuk menjadi saksi kebangkitan–Mu dengan berperan dalam karya selamat–Mu bagi dunia. Amin.