Hidup untuk Saling Mencukupkan
2 Korintus 8:14
Apa tujuan hidup kita? terhadap pertanyaan ini ada banyak jawaban. Ada yang akan menjawab, bahwa hidup adalah untuk mnggapai cita-cita. Untuk bekerja, menikah, membangun rumah, mendapatkan semua yang diinginkan, sukses, dapat memiliki banyak teman, punya jabatan dan dapat disanjung-sanjung. Pendek kata orang ingin hidup untuk menikmati hidup dengan berbagai keinginannya.Tak heran ada orang yang mempunyai pola hidup untuk bersenang-senang dengan alasan toh hidup di dunia ini hanya satu kali.
Benarkah semua pandangan hidup itu ?tentu tidak salah punya kerinduan seperti itu. Tapi kalau hanya sampai di situ, itu berarti kita akan hidup hanya untuk memuaskan keinginan diri sendiri. Padahal Alkitab katakan bahwa hidup orang percaya tidak hanya hidup untuk diri sendiri. Demikianlah firman Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa hendaklah kita hidup untuk mencukupkan kekurangan orang lain, agar kelebihan mereka kemudian hari akan mencukupkan kita supaya ada keseim-bangan.
Kita ingat perkataan dari DR. G.S.S.J. Ratulangi, “si tou timou, tumou tou” yang berarti manusia hidup untuk meng-hidupkan orang lain. Ungkapan ini sangatlah Alkitabiah, bahwa hidup tidak untuk diri sendiri, tapi untuk menghidupkan orang lain. Oleh sebab itu, tidak asing bagi kita untuk mewujudkan nasehat Paulus karena kita juga mempunyai filosofi hidup untuk orang lain. Yang penting sekarang adalah, mari kita wujudkan hidup saling mencukupkan, mulai dari dalam keluarga kita, seiring dengan perwujudannya di tengah jemaat dan masyarakat dalam pertolongan Tuhan. Amin.
Doa: Tuhan Yesus kepala Gereja, Engkau telah mengaruniakan keselamatan untuk kami, supaya selanjunya kami saling mengasihi dan saling mencukupkan satu sama lain. Tuntunlah kami dengan kuasa Roh-Mu yang kudus supaya dengan sungguh-sungguh kami mewujudkannya. Amin.