Pelayan Tanpa Pamrih
1 Korintus 4:17b-18
Kata sombong yang dimaksudkan Paulus dalam bacaan ini dapat diartikan dengan, golongan pengikut Kristus yang menghinakan kewibawaan rasul. Paulus berpikir demikian tentu bukan tanpa alasan. Apalagi dengan pekerjaan-pekerjaan tangan kasar yang dilakukan para rasul seperti yang terucap pada ayat-ayat sebelumnya. Bahwa untuk sebagian orang menggolongkan itu sebagai pekerjaan “murahan” karena berpenghasilan sedikit.
Komitmen Paulus dalam pelayanan tidak dikendorkan oleh penghinaan kelompok tertentu kepadanya. Ini ditunjukkannya dengan mengutus Timotius anaknya yang kekasih untuk memper-ingatkan mereka agar hidup sesuai dengan kehendak Yesus.
Orang tua tidak hanya bertanggungjawab untuk memenuhi kebutuhan jasmani anaknya seperti makanan-minuman, pakaian, tetapi juga memiliki tanggungjawab memenuhi kebutuhan rohani anaknya seperti halnya yang dilakukan Paulus terhadap Timotius yang setia kepada Tuhan. Proses pembinaan kepada anak dilakukan secara kontinu kapanpun dan dimanapun. Semoga anak-anak kita akan menjadi pembawa sukacita dalam kehi-dupan mereka.
Melayani Kristus, bukanlah tempat mencari keuntungan, popularitas, sanjungan, ataupun kehormatan; Bukan tempat menambah harta dan menjadi lebih kaya. Tapi suatu tempat mendulang emas dari berkat Tuhan yang tiada taranya. Tempat di mana Allah hadir dalam kuasa dan kasih-Nya.
Sekarang kita hanya melihat penderitaan karena melayani Dia. Orang menilai pekerjaan itu rendah, tidak nyaman, dan sedikit uang, tapi pekerjaan itu adalah Kemuliaan Allah. Nama-Nya ditinggikan pada saat Injil diberitakan. Dia dipuji pada saat kita mengagungkan kasih-Nya. Amin.
Doa: Tuhan, tolonglah kami untuk tetap konsisten dalam hidup dan pelayanan yang berkenan dihadapan-Mu. Berkatilah keluarga kami teristimewa anak-anak kami supaya boleh menjalani hidup ini dengan baik. Amin.