Penderitaan bagi Tujuan Mulia
1 Petrus 2:24
“Yesus Kristus adalah Pusat Kehidupan Kita”. Setujukah kita dengan pernyataan ini? Ya, sebab kehidupan kita yang baru berawal dari apa yang telah dilakukan-Nya untuk kita. Bagi orang Romawi, Yesus Kristus hanyalah penjahat biasa yang mati terhukum di atas kayu salib, sebuah hukuman yang paling berat di zaman itu. Bagi kebanyakan orang Yahudi, Dia hanyalah seorang rabi pembuat mujizat yang dihukum mati karena menghujat Allah. Namun bagi orang percaya, Dia adalah Pusat Kehidupan, dan Dia adalah segala-galanya.
Yesus Kristus memang datang ke dunia untuk menderita, tetapi penderitaan yang harus Ia tanggung bukannya tanpa tujuan. Yesus Kristus telah menderita dan penderitaan itu diterima-Nya supaya kita yang percaya memperoleh keselamatan. Pertama, dosa-dosa kita dihapuskan, dan yang kedua, penyakit kita disembuhkan-Nya (ayat 24). Betapa pengorbanan-Nya sungguh mulia dan berharga! Yesus mengajarkan bahwa kita harus siap menderita bagi tujuan mulia.
Sungguh berharga bila seorang ayah atau ibu berjerih lelah/banting tulang demi keluarganya, dan mengupayakan pendidikan anak-anaknya. Sekalipun menderita, namun penderitaan itu bagi suatu tujuan yang mulia. Maukah kita melakukannya? Amin.
Doa: Bapa, taruhlah hasrat di dalam hati kami untuk mengerjakan segala sesuatu yang bersifat mulia, bukan hanya bagi kepentingan kami sendiri, tetapi juga bagi kepentingan orang lain. Amin.