Menjadi Satu di Dalam Tuhan
Yohanes 17:20-23
Setiap keluarga Kristen terdiri dari berbagai perbedaan. Perbedaan jenis kelamin, umur, karakter, kemauan, cita-cita, harapan, hobi, aktifitas dan lain sebagainya. Perbedaan-perbe-daan ini sering menjadi sumber persoalan, perpecahan bahkan perpisahan kalau tidak disertai pengertian, saling mengasihi dan menghormati satu sama lain. Ada orang mencoba mempererat, mempertahankan dan mengembangkan persatuan dalam kelu-arga dengan mengandalkan uang, jabatan, fasilitas dan keka-yaan lainnya termasuk pendidikan dan keterampilan serta penga-laman masa lalunya. Tetapi banyak yang berakhir de-ngan kekecawaan dan kegagalan karena persatuan dalam kelu-arga itu hanya bersifat sementara. Umpamanya ketika tidak ada uang keluarga menjadi berantakan dan saling menghakimi satu sama lain.
Firman Tuhan mengajar kita bahwa persatuan dalam keluarga hanya bisa utuh dan kokoh jika didasarkan pada Yesus. Ia mendoakan para murid dan semua orang percaya agar menjadi satu sama seperti Ia dan Bapa adalah satu. Artinya kesatuan dalam hidup harus terus menerus dan abadi seperti Yesus dan Bapa. Di pihak lain Ia mengajarkan bahwa untuk menjadi satu dengan orang lain, maka persatuan Yesus dan Bapa adalah contoh yang konkrit dan kekal. Dan jika keluarga hidup dalam kesatuan karena mencerminkan kesatuan dengan Allah maka dunia akan mengenal dan mengakui Yesus. Oleh sebab itu mari kita hidup rukun dan damai, hidup bersatu maka Yesus dipuji dan dimuliakan. Amin.
Doa: Tuhan Engkau telah menciptaan kami dengan berbagai perbedaan. Tolong kuatkan dan arahkan kami dengan Firman-Mu supaya kami menghargainya serta mau hidup bersatu rukun dan damai mencerminkan kehadiran-Mu bagi kami dan kiranya melalui kami orang semakin mengenal dan mengakui Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat dunia. Amin.