RHK Jumat, 31 Agustus 2018

0
1732

Setia

Maleakhi 2:15

Kata setia dalam KBBI mempunyai dua arti yaitu, (1) berpegang teguh pada janji, pendirian, dan sebagainya (2) tetap dan teguh hati dalam persahabatan dan sebagainya.

Sebagai suami-istri dalam keluarga Kristen pasti mengingat waktu masa sebelum masuk dalam peneguhan dan pember-katan nikah, ada fase yang harus di lewati yaitu, katekisasi pra nikah atau biasa dikatakan penggembalaan. Biasanya dalam penggembalaan itu Pendeta atau Guru Agama sebagai pengajar akan bertanya, apa yang menjadi tujuan anda untuk menikah. Oleh masing-masing pasangan calon suami-istri menjawabnya berbeda-beda. Ada yang mengatakan untuk suatu kebahagiaan, agar selalu mendapat perhatian, untuk mendapatkan keturunan, untuk suatu kepuasan sexual, dll. Tidak ada yang salah dari semua jawaban di atas. Tetapi seiring waktu perjalanan hidup berumah tangga semua jawaban tadi diproses. Apakah seorang suami-istri berkomitmen dengan apa yang diucapkannya? Dalam realitanya tidak sedikit suami-istri yang tidak menjaga komitmen. Mereka tidak setia lagi satu sama yang lain.

Dua contoh ketidaksetiaan yang dimunculkan pada bagian ini adalah: perceraian dan pernikahan yang tak seimbang dengan orang tidak percaya. Kedua-duanya menodai hukum Allah yang kudus. Status perjanjian pernikahan terlihat pada bagian lain dalam Perjanjian Lama, seperti Kejadian 2:24 yang mengatakan, bahwa pernikahan itu adalah peristiwa seorang laki-laki “meninggalkan” orang tuanya dan “bersatu” dengan istrinya. Maksudnya pernikahan atau perkawinan adalah tindakan publik (meninggalkan), dengan maksud untuk membentuk suatu hubungan yang permanen (bersatu), dan disempurnakan secara seksual (menjadi satu daging). Penodaan ketidaksetiaan ter-hadap perjanjian ini merupakan pelanggaran perjanjian yang dibuat di hadapan Allah dan sesama pasangan.

Jadi setia sangat menentukan suatu kesuksesan suami-istri dalam mewujudkan harapan-harapan sewaktu masih berpacaran dan pernyataan-pernyataan sewaktu hendak masuk dalam perni-kahan. Karena setia mengingatkan pada perjanjian pernikahan yang bersifat kudus karena Tuhanlah yang menghendakinya. Marilah kita hidup setia dalam berkeluarga. Tuhan Yesus memberkati. Amin.

 Doa: Ya Tuhan, kami mengakui kadang tidak berkomitmen dalam hal setia pada istri,  suami, anak-anak, orang tua dalam hidup berkeluarga. Ampunilah kami dan mampukanlah kami untuk hidup dalam kesetiaan kepada Tuhan dan keluarga. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here