RHK Jumat, 31 Maret 2017

0
1653

Pandangan Yesus yang Menyelamatkan

Lukas 22:61

Jika kita memandang seseorang tentu saja punya maksud tertentu, entahkah sifatnya baik ataupun buruk. Entahkah kita kagum atau sebaliknya mengecam/mencelah. Setelah tiga kali Petrus menyangkal Yesus, kemudian berkokoklah ayam jantan, Lalu berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Di sini Yesus disebut Tuhan, karena begitu banyak pengetahuan, kuasa, dan anugerah Ilahi muncul dalam kejadian ini. Perhatikanlah, meskipun Yesus sekarang sedang membelakangi Petrus dan sedang menghadapi pemeriksaan pengadilan (ketika Ia mungkin saja sedang memikirkan suatu hal lain), tetap saja Ia mengetahui segala sesuatu yang dikatakan Petrus.  Bukankah TuhanYesus memperhatikan apa yang kita katakan dan lakukan lebih daripada apa yang kita duga?.

Meskipun Petrus menyangkal Yesus, Ia tidak menyangkal-nya. Yesus  memandang Petrus, Ia yakin Petrus pasti segera menyadari bahwa ia sedang dipandang oleh-Nya, karena Ia tahu benar bahwa meskipun Petrus telah menyangkal-Nya dengan bibirnya, matanya tetap tertuju kepada-Nya.  Ia hanya memandangnya, dan hanya Petrus seorang yang tahu apa artinya ini. Pandangan ini meyakinkan hati Petrus.  Sekarang Yesus berpaling dan memandang Petrus, seakan-akan Ia hendak berkata, “Engkau tidak mengenal Aku, Petrus? Pandanglah wajah-Ku…! Bukankah seharusnya engkau bersaksi mengenai Aku?. Pandangan Yesus menunjukkan sikap penuh belas kasihan, seolah Yesus hendak berkata: “Petrus yang malang, betapa hatimu sangat lemah. Pandangan Yesus ini juga memberi arti untuk membimbing Petrus supaya keluar dari kumpulan orang malang itu, untuk menyepi dan merenungkan keadaan dirinya dan sadar apa yang harus ia perbuat.

Sebagai keluarga Kristen janganlah kita menyangkal Yesus dalam situasi terjepit ataupun tertekan dan menderita sekalipun. Marilah kita terus memandang wajah Yesus, sebab Dia yang menderita untuk membebaskan kita dari derita/sengsara karena dosa manusia. Dia selalu memandang kita dari sorga, ia mengenal dan mengetahui apa yang kita lakukan. Amin. 

Doa: Kasihani dan ampunilah kami ya Tuhan jika kami tidak bersaksi tentang karya selamat-Mu. Kami bertekat untuk berani bersaksi tentang keselamatan-Mu bagi dunia. Amin.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here