Segala Ciptaan Menantikan Tuhan
Mazmur 104:27-28
Semua binatang di padang, burung-burung di udara, dan manusia termasuk mahluk di samudera luas sangat membu-tuhkan makanan dari Tuhan. Ini berarti bahwa betapa kuatnya ketergantungan semua ciptaan kepada Penciptanya, yakni Tuhan Allah. Tuhan Allah tidak pernah berhenti bekerja. Ia tetap meme-lihara ciptaan-Nya dengan memberi makanan pada waktunya supaya memiliki hidup yang berkelanjutan. Berkat makanan serta keperluan lainnya dari semua ciptaan-Nya telah disediakan oleh Tuhan, karena tinggal memunggutnya. Kata “memunggut” lebih berarti pada, usaha/aktifitas untuk mendapatkannya. Rasul Paulus menasihati jemaat di Tesalonika: “Jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan”. (2 Tesalonika 3:10b). “Apabila Engkau membuka tangan-Mu, mereka kenyang oleh kebaikan”. Tangan Tuhan yang terbuka mengingatkan kita pada lukisan dinding/ gambar Tuhan Yesus dengan tangan terbuka. Hal itu mengartikan pada kita bahwa, Ia dengan tulus hati menerima setiap orang percaya yang mau datang kepada-Nya. “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu”. (Matius 11:28).
Oleh karena itu sebagai keluarga Kristen, menantikan Tuhan, selain percaya pada kedatangan-Nya kembali, janganlah diam, pasif dan masa bodoh, tetapi harus bekerja dengan aktif dan cerdas. Bahwa kedatangan Tuhan dapat dilihat pada pemberian rejeki/upah dan berkat lainnya yang kita dapatkan setiap hari. Marilah kita menantikan Tuhan dalam kerendahan diri. Amin.
Doa: Ya Tuhan, ajarlah kami meredahkan diri disaat menantikan kedatangan-Mu kembali. Terima kasih untuk semua rejeki yang Kau berikan. Kami percaya bahwa tangan Tuhan tetap terbuka dan kenyangkanlah kami oleh kebaikan-Mu. Amin.