TANGGUNG JAWAB SEBAGAI SAKSI KRISTUS
Lukas 24:46-48
Pernah terjadi seorang ibu menolong seseorang yang mengalami kecelakaan akibat disenggol oleh kendaraan beroda dua. Ibu ini harus memberikan kesaksian sampai di pengadilan. Di pengadilan ibu ini harus berjanji dengan meletakkan tangan di atas Alkitab dan disaksikan orang banyak yang hadir dalam pengadilan. Anaknya yang turut menyaksikan situasi pengadilan dan keadaan yang dialami ibunya, merasa prihatin karena ibunya gemetar. Ketika proses persidangan selesai anaknya berkata kepada ibunya, “Mama kalau terjadi peristiwa kecelakaan, jangan lagi menjadi saksi”.
Cerita tersebut menunjukan bahwa anak itu tidak mau melihat ibunya gemetaran seperti orang yang penuh dengan ketakutan. Padahal ibunya tidak berbuat salah malah mau menyatakan kebenaran yang dilihatnya. Menjadi saksi yang benar terkadang menyulitkan seseorang, apalagi bila kita sebagai keluarga Kristen yang tidak melihat langsung peristiwa itu. Betapa sulitnya menjadi saksi yang benar.
Tuhan Yesus tidak asal menunjuk, tapi telah memilih kita untuk menjadi orang percaya sebagai alat kesaksian bagi banyak orang tentang Kristus. Jangan takut sebarkanlah berita keselamatan itu sebab janji-Nya kepada kita “Aku akan menyertai kamu senantiasa”. Amin
Doa : Tuhan Yesus penuhilah janji penyertaanMu itu agar kami mampu menjadi saksi yang benar tentang Engkau. Amin