Jujur atau Dusta
Matius 28:14a
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai bawahan sering diperhadapkan dengan dilema yaitu menga-takan secara jujur dan benar atau mengatakan dusta dan kebohongan. Hal seperti ini dialami oleh para prajurit penjaga kubur Yesus. Ketika mereka mau jujur para imam merasa dirugikan dan pasti akan marah tetapi jika mengatakan yang dusta maka wali negeri akan marah. Tetapi karena ada jaminan dari para imam bahwa ada jaminan untuk tidak dihukum, akhirnya para prajurit memilih yang “aman” yaitu mereka berdusta dengan jaminan para imam apalagi telah menerima sejumlah besar uang dari mereka.
Memang manusia lebih condong menghindari hukuman manusia daripada hukuman Tuhan dan lebih memilih jaminan pertolongan manusia daripada jaminan Tuhan. Inilah sifat manusia yang lemah dan bodoh, sebab jika mereka mau jujur pasti ditolong dan diselamatkan Tuhan dan bahkan orang banyak tidak disesatkan. Kitapun sering dihadapkan dengan pilihan tetapi seharusnya kita jujur.Bersaksilah akan perbuatan karya selamat Tuhan kepada orang banyak apapun resikonya dalam iman kita pasti di tolong Tuhan sebab lebih baik disalahkan oleh manusia daripada disalahkan Tuhan. Karena kalau Tuhan di pihak kita siapakah lawan kita? Tidak ada. Amin.
Doa:Ya Tuhan jadikanlah kami saksi-Mu dan ajarkanlah kami untuk berkata jujur kepada sesama sebab itulah yang Kau kehendaki bagi kami. Amin.