Kebahagiaan Semu
Amos 5:11
Untuk merenungkan keadilan yang diidentikan dengan penggunaan kekuasaan, kita benar-benar harus memiliki pemahaman bahwa kekuasaan Allah jauh lebih besar dari pada kekuasaan-kekuasaan yang lain sehingga kalau orang percaya diberikan tanggung jawab melalui jabatan kekuasaan hal ini seharusnya dipandang sebagai anugerah Allah yang Mahakuasa untuk dijadikan sebagai kesempatan melakukan keadilan terutama kepada mereka yang miskin dan yang membutuhkan pertolongan.
Namun ironisnya, kehidupan saat ini mempertotonkan para penguasa yang berlaku curang, tidak adil, mementingkan diri sendiri, serakah, bahkan terus menyengsarakan mereka yang disebut miskin, orang lemah dan yang membutuhkan pertolongan. Sebagian besar para pejabat dan penguasa dunia, pemerintah, bahkan gereja terkadang menutup mata, bersikap acuh tak acuh terhadap masalah-masalah yang ada di sekitar.
Nabi Amos, mau menyatakan bahwa orang-orang yang berlaku kejam, bengis, curang, dan mencari keuntungan terhadap orang yang lemah dan miskin, kehidupan mereka tidak akan pernah menikmati kesukacitaan dan kebahagiaan. Sepanjang umurnya mereka boleh kelihatan ada dalam kebahagiaan, kesenangan karena harta dan jabatan dunia, tapi sebenarnya mereka adalah orang-orang yang menderita. Mereka boleh saja menikmati kesenangan dengan memuaskan hasrat dan keinginan duniawi, namun sesungguhnya mereka sedang dikejar oleh kesalahan dan dosa-dosa mereka sendiri.
Sebagai keluarga Kristen, janganlah kita menghalalkan segala cara untuk meraih kebahagiaan. Amin.
Doa: Ya Tuhan, jauhkan keluarga kami dari tindakan yang mehalalkan segala cara untuk meraih kebahagiaan Amin.