Iman yang Menyelamatkan Seisi Rumah
Kejadian 6:17-18
Ada pribahasa mengatakan, ikan di laut tidak menjadi asin dan ikan di danau tidak menjadi tawar, artinya tidak terpengaruh dengan keadaan di sekitarnya.
Begitu pula dengan kehidupan Nuh yang tidak terpengaruh dengan kejahatan dunia masa itu, dan tidak hanyut dalam derasnya arus hidup di zaman itu. Sehingga Nuh adalah satu-satunya orang yang dibenarkan oleh Allah di tengah lingkungannya yang jahat. Sebab ia hidup bergaul akrab dengan Allah, artinya iman Nuh terpelihara dengan baik di tengah situasi dunia yang jahat.
Dalam hal iman, kita memang harus belajar dari Nuh bahwa melalui ketaatan dan kesetiaannya kepada Tuhan, ia dapat bergaul akrab dengan Tuhan dan akhirnya karena iman maka keselamatan berlaku bagi dirinya, isteri dan anak-anak serta menantu-menantunya. Jadi benarlah apa kata orang bahwa kepala keluarga disebut imam dalam keluarga; artinya kehidupan dan iman kepala keluarga menjadi contoh kehidupan keluarga yang baik, dan keikut-sertaan anggota keluarga terhadap iman kepala keluarga akan menyelamatkan seisi rumah. Begitulah kehidupan yang Nuh teladankan kepada keluarganya.
Sebagai keluarga kristen lebih khusus suami/ayah, kita diajak untuk belajar dari kehidupan iman Nuh, sehingga ketika kita berada dalam situasi dunia masa kini yang penuh tantangan, godaan dan cobaan, iman tetap terpelihara untuk selalu setia dan taat kepada Allah. Amin.
Doa: Terima kasih ya Tuhan, untuk firman-Mu dihari ini. Semoga firman ini menguatkan kami agar kami dapat terus hidup seturut dengan kehendak-Mu. Amin.