RHK Kamis, 15 Desember 2016

0
1074

Menanti Yesus dengan Tetap Menyegarkan  Hidup Beriman

Matius 3:9-10 

Orang-orang yang datang ke sungai Yordan untuk dibaptis Yohanes memiliki kebanggaan keagamaan bahwa mereka ketu-runan Abraham. Abraham disebut sebagai bapak segala orang beriman, bapa segala bangsa, dan akar keturunan Israel ditarik darinya. Mengira jika faktor keturunan itu dapat menyelamatkan mereka dari penghukuman, Yohanes membalikkan pandangan yang salah itu. Bahwa Allah dapat menjadikan anak-anak Abraham dari batu-batu ini. Inilah saatnya mereka harus meng-ambil keputusan dari kejujuran dan ketulusan, memulai hidup baru untuk menerima Kerajaan Allah.

Memiliki kebanggaan terhadap hal-hal yang kita miliki tentu tidak salah. Dampak dari rasa bangga akan membuat seorang bersemangat dan menjaga apa yang dimiliki supaya tetap dipertahankan. Kebanggaan juga membawa orang untuk merasa dihargai dan diakui serta mendorong rasa percaya diri. Namun kebanggaan berlebihan terhadap sesuatu justeru melumpuhkan daya berkembang seseorang. Demikian juga manakala kita bangga telah menjadi kristen karena tradisi dan faktor keturunan di tengah keluarga, maka janganlah hal itu justeru melemahkan daya beriman kita. Kita tida mau lagi bersedia menyegarkan hidup keimanan itu. Kita harus giat berdoa, membaca alkitab, beribadah, rajin bekerja, dan selalu terbuka ditegor serta diarahkan oleh firman Tuhan. Bila hal ini tidak dilakukan, tak heran beberapa orang yang kristen yang percaya pada Yesus Kristus dapat berpaling dari imannya semula.

Doa: Ya Yesus Kristus, Tuhan atas perjalanan hidup kami, kami bersyukur untuk anugerah iman yang dinyatakan di tengah keluarga kami selama ini. Tolonglah kami untuk selalu menye-garkan dan membarui hubungan kami dengan Engkau, supaya iman kami kepada-Mu tetap terpelihara sampai selama-lamanya. Amin.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here