Ketaatan pada Negara vs Ketaatan pada Tuhan
Matius 10-12
Yesus tidak memberikan suatu pertentangan tetapi memberikan perbedaan. Dalam hal membayar pajak, maka ada batasan ketaatan yang diperlihatkan, yakni sekeping uang koin sudah cukup. Namun apakah ketaatan kepada Tuhan dapat dibatasi oleh sekeping uang koin? Untuk taat kepada Tuhan tidak dapat dibatasi dengan apapun juga yang ada di dunia, seperti yang Tuhan Yesus katakan “KerajaanKu bukan dari dunia ini” (Yoh. 18:36). Yang mau disampaikan Yesus bahwa kaisar memiliki batasan kuasa, namun kuasa Tuhan tidak dapat dibatasi oleh apapun yang ada.
Ketaatan kepada pemerintah justru adalah karena ketaatan kepada Tuhan. Maka ketika suatu pemerintahan tidak berjalan dengan prinsip keselamatan yang dikerjakan Allah di dalam Yesus Kristus, otomatis akan ada suatu pertentangan. Jika negara melakukan larangan terhadap perintah Allah, maka negara telah menjadi penentang Allah. Pengakuan dan ketaatan kita kepada pemerintah adalah wujud iman kita kepada Tuhan, bahwa negara tempat kita hidup ini adalah rahmat Allah untuk menyatakan keselamatan-Nya. Kita mentaati negara sebab negara atau pemerintah adalah perpanjangan tangan Tuhan bagi keselamatan-Nya. Maka ketaatan dan keberadaan kita adalah sebagai warga negara yang tunduk dan yang melakukan rencana keselamatan Allah bagi dunia ini.
Sebagai keluarga Kristen yang bukan hanya hidup dalam kemerdekaan bangsa tapi juga yang hidup dalam kemenangan melalui kebangkitan Yesus Kristus, kiranya kita dapat menjadi warga Negara dan juga warga Gereja yang dapat melaksanakan kewajiban dengan penuh ketaatan serta hidup dalam keadilan dan kebenaran sebagai wujud kesadaran kita yang merupakan warga Kerajaan Sorga. Selamat Merayakan Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-72, Merdeka! Amin.
Doa: Ya Tuhan, jadikan kami warga Negara yang bertang– gungjawab dalam mentaati setiap peraturan yang diberikan, dan juga mampukan kami untuk taat kepada perintah-Mu, sehingga kehidupan kami diberkati di dalam nama-Mu. Amin.