Keputus-asaan sesudah Pengambilan Keputusan
Yohanes 19:13
Dalam bagian ini, Pilatus sedang berada dalam keputus-asaan karena ia tidak berhasil mempengaruhi orang Yahudi, imam-imam dan tua-tua untuk membebaskan Yesus dari jerat hukuman. Ini adalah akibat dari keterlanjurannya terhadap keputusan yang ia telah ambil (ayat 1), yang pada akhirnya menjebak dia dalam kesulitan hidup. Ia duduk di atas kursi pengadilan dan siap menjatuhkan hukuman, namun ia tidak berani bahkan tidak dapat mengambil keputusan di atas kebenaran.
Karena itu apa yang dikatakan banyak orang bahwa “keputusan awal menentukan keadaan berikutnya” benar-benar berlaku pada Pilatus. Sebab keputusannya yang pertama telah menyeret dia pada kebingungan, dan hal itu menjerumuskan dia pada penyesalan dan keputus-asaan.
Kemarin kita telah memilih dan pilihan kita itu menentukan masa depan kita sendiri. Kita tentu telah berdoa sebelum kita memilih dan semuanya telah lewat. Sekarang ini kita dipanggil untuk berdoa untuk apa yang kita pilih agar Tuhan akan berkarya dengan kuasa-Nya untuk bangsa dan Negara kita.
Namun, biasanya ada sekelompok orang yang meng-anggap salah dalam pilihannya, tetapi karena semuanya telah terjadi maka kita harus menghindarkan diri dari keputus-asaan dan dengan optimis menghadapi hari esok dalam peng-harapan yang sungguh kepada kuasa Allah. Amin.
Doa: Ya Allah, bimbinglah kami untuk menaati apa yang sudah menjadi pilihan kami. Jauhkanlah kami dari keputus-asaan dan berkatilah kami yang berserah kepada-Mu. Amin.