Kemenangan Atas Kuasa Kematian
Lukas 24:6-8
Seorang ibu sangat berdukacita atas kematian anaknya. Ia berusaha mencari cara agar anaknya bisa hidup kembali. Ia menemukan seorang bijak yang memberi jawaban bagi pergumulannya, anaknya akan hidup kalau dia menemukan bumbu dapur dari keluarga yang tidak pernah mengalami peristiwa kematian. Dengan penuh semangat ia menyusuri kampung itu. Dari rumah ke rumah, ia tak jemu bertanya apakah ada orang yang pernah meninggal dalam keluarga itu. Yang satu berkata saya kehilangan suami, yang lain berkata saya ditinggalkan anak semata wayang, saya berduka atas kematian isteri saya, saya ditinggalkan orang tua diwaktu masih kecil ketika kendaraan yang mereka tumpangi bertabrakan dengan kendaraan yang lain. Tidak satu tempat yang ia kunjungi tanpa peristiwa kematian. Lambat laun sang ibu menyadari bukan hanya dirinya yang berdukacita tapi ada begitu banyak orang seperti dirinya yang tetap melanjutkan hidup kendati dibayangi kematian orang dikasihi. Cerita dari negeri Tiongkok ini kiranya mengedukasi kita bahwa semua orang pernah mengalami kedukacitaan.
Keluarga yang mengasihi Tuhan, kalau kita pernah kehilangan orang yang kita cintai karena kematian janganlah kehilangan iman kita. Yesus yang bangkit akan membangkitkan mereka kembali. Jangan putus asa dan kehilangan semangat seolah hidup berakhir pada kematian. Iman kita pun harus bangkit, tidak boleh dibiarkan tertidur sebab kita percaya pada Yesus yang telah memenangkan kuasa kematian. Ia telah bangkit agar kita tidak dibelenggu oleh dosa melainkan menikmati hidup dalam kemenangan dengan terus berjuang melakukan yang terbaik sepanjang kita hidup. Amin.
Doa: Terpujilah, Engkau Tuhan yang memberikan kepada kami keteguhan iman dalam menghadapi berbagai persoalan hidup. Jadikanlah kami pemberi semangat bagi mereka yang berdukacita, kehilangan kegembiraan dan penyejuk bagi mereka yang mengalami kegersangan hidup. Amin.