Jalan Kebahagiaan dan Sejahtera
Amsal 3:17
Setiap manusia yang sadar mengenai eksistensinya (keberadaan) di dunia ini, maka dia akan memiliki tujuan atau arah langkah kehidupannya. Misalnya seseorang yang sadar akan masa depan yang baik, maka dia akan belajar dan berusaha dengan baik untuk menggapai segala cita-cita dan harapan masa depan yang gilang gemilang. Dia tentu akan mengisi waktunya dengan belajar setiap hari meskipun ada hal-hal yang akan dikorbankan, misalnya waktu untuk bersantai atau bermain, dan lain sebagainya.
Bacaan Firman Tuhan hari ini, memperlihatkan tentang seseorang yang memiliki hikmat Tuhan, ternyata akan menuju pada kebahagian. Hal ini berarti jalan yang dia pilih, yaitu dengan memiliki hikmat Tuhan. Tidaklah salah kalau memilih jalan yang seperti ini, karena ada jaminan lainnya, yaitu sejahtera semata-mata. Dalam Kamus bahasa Indonesia, sejahtera berarti aman sentosa dan makmur, selamat atau terlepas dari segala macam gangguan. Dan kebahagiaan berarti keadaan atau perasaan yang senang dan tentram. Itulah kebahagiaan yang mensejahterakan, yang didambakan oleh setiap manusia. Dengan demikian pilihan yang sangat tepat adalah dengan menempatkan hikmat Tuhan sebagai jalan, yang menjadi sasaran dari setiap orang percaya.
Sebagai keluarga Kristen yang terhimpun dalam persekutuan, marilah kita menjadikan hikmat Tuhan sebagai jalan utama dan pertama, menuju pada kebahagiaan dan kesejahteraan dalam hidup pribadi dan keluarga. Meskipun banyak tantangan dan pencobaan yang dihadapi, terutama untuk melawan berbagai keinginan duniawi yang dapat menggerus mata iman kita. Amin.
Doa: Ya Bapa, sinarilah dan terangilah jalan kehidupan keluarga kami dengan hikmat-Mu, agar kami tidak disesatkan dengan berbagai tawaran duniawi yang membelokkan langkah kami dari jalan yang benar. Amin.