Terus Terang
Markus 8 : 31 – 32
Berkata terus terang, apa adanya atau jujur merupakan hal yang langkah di temui. Jika barkata jujur karena tidak melakukan kesalahan sangat mudah, apalagi kalau kita di promosi jabatan, kenaikan gaji dan sebagainya yang positif, pasti menyenangkan dan membahagiakan. Namun jika berkata jujur tentang suatu penyakit, ini sangat sulit, ada yang mendiamkan, takut jangan ada yang sedih. Yang sangat sulit kalau berkata jujur ketika kita buat kesalahan, takut, menyakiti orang yang dicintai.
Tuhan Yesus dalam pengajaran-Nya walaupun menggunakan gelar Anak Manusia, berkata Ia akan menderita, ditolak dan dibunuh namun akan bangkit. Dalam kejujuran dan terus terang Ia katakana pada murid-murid-Nya. Pengakuan ini adalah saat yang genting dalam ajaran-Nya dan titik yang menentukan tentang maksud kedatangan-Nya ke dunia.
Keterusterangan Yesus merupakan wujud kesetiaannya pada kehendak Allah yang mengutus-Nya, ini menyenangkan Allah tapi bagi murid-murid-Nya, ini merupakan bencana. Sebab yang mereka pahami Mesias adalah seorang Penyelamat, mana mungkin akan mati ? Maka Petrus bereaksi dengan keras dan menegor Yesus.
Firman hari ini mengajarkan pada kita sebagai keluarga Kristen untuk mampu berkata terus terang walau itu menyakitkan, dan akan muncul reaksi baik positif maupun negatif. Namun hal itu akan melegakan kita baik pribadi maupun sesama; sumai, isteri, anak, saudara dan sahabat. Maka dari itu bekali diri kita dengan iman agar kita mampu dan bisa menerima dengan positif setiap kejujuran, terus terang dan segala keadaan yang tidak menyenangkan. Amin
Doa : Tuhan Yesus, anugrahi kami hikmat-Mu agar kami mampu untuk berkata jujur dan terus terang pada-Mu dan sesama. Amin