TIDAK MENCARI KEUNTUNGAN UNTUK DIRI SENDIRI
2 Kor. 2:17
Paulus menyatakan perbedaannya dengan rasul-rasul palsu yang mengabarkan Injil Kristus dengan motivasi yang tidak murni dan tulus. Mereka mencari keuntungan untuk dirinya sendiri. Firman Allah seperti diperdagangkan untuk ketenaran dan bahkan kekayaan dan tidak lagi bertujuan supaya banyak orang percaya dan datang kepada Yesus. Mereka menikmati arti kemenangan Kristus dan memberitakannya tetapi tidak hidup di dalamnya.
Ketika kerakusan terhadap kekayaan dan kemakmuran telah menjadi tujuan hidup, maka manusia tidak segan-segan menghalalkan segala cara untuk berusaha mendapatkannya. Ada ungkapan dari seseorang: Waspadalah! Kejahatan ada karena kesempatan. Banyak orang jatuh oleh karena godaan ketenaran, kekayaan dan kemakmuran. Kesempatan yang seharusnya dipakai untuk kebaikan justru dimanfaatkan untuk hal yang tidak benar. Akibatnya adalah kebinasaan. Hal ini menjadi tanda awas juga baik bagi jemaat maupun pelayan (pemberita-pemberita Injil/hamba-hamba-Nya) di masa kini. Jika kesempatan yang diberikan Tuhan dalam pelayanan dipakai untuk keuntungan pribadi. Keharuman pengenalan akan Kristus tidak lagi tercium di mana-mana tetapi ketenaran pemberita Injil yang justru dielu-elukan. Inilah bentuk kepalsuan itu. Sebagai keluarga Kristen, hidup berkemenangan dalam Kristus berarti harus menolak segala godaan keinginan yang membawa bau busuk dalam kehidupan, sebagaimana yang dikehendaki Allah. Amin.
Doa : Ya Tuhan, janganlah bawa kami ke dalam pencobaan. Kami percaya, Engkau akan memberi kepada kami sesuai dengan apa yang kami perlukan. Amin.