RHK Kamis, 23 Maret 2017

1
2128

Ujian Iman

Ayub 2:9-10

Ayub adalah sosok Ayah dan suami yang memiliki iman yang tak tergoyahkan. Dalam penderitaan sakit yang sangat berat imannya diuji melalui sikap istrinya yang meminta agar Ayub berpaling dari imannya kepada Tuhan, bahkan mengutuki Tuhan. Istri seharusnya mendukung suami ketika sedang dalam penderitaan tapi ternyata tidak untuk istri Ayub. Sikap tegas Ayub pada keyakinannya bahwa Tuhan mampu memberikan yang terbaik tetapi juga mengijinkan hal-hal yang buruk teralami sebagai orang beriman menjadikan dia menolak tawaran istrinya. Bagi Ayub tawaran itu adalah sikap “seperti orang gila” artinya orang yang tidak punya kepastian didalam Tuhan yang sanggup menolong. Sekalipun tidak didukung oleh istri dalam sikap iman tetapi keyakinan Ayub kepada Tuhannya  tak tergoyahkan. Dalam keadaan baik ataupun buruk, dalam keadaan sehat ataupun sakit, dalam kelimpahan ataupun kekurangan kepercayaan Ayub kepada Tuhannya tetap kuat.

Baiklah sebagai sebuah keluarga kita belajar bahwa Iman  yang teguh  dari seorang suami, ayah sangatlah menentukan  pertumbuhan iman seisi keluarga. Ketika ada anggota keluarga yang lemah iman, ketika ada badai dan gelombang menerpa hidup beriman kita, ketika ujian iman melanda hidup kita janganlah  bimbang karena pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat. Kemenangan pasti jadi bagian kita jika kita mengandalkan Tuhan. Amin.

Doa:  Ya Tuhan kuatkanlah iman kami, tolonglah kami untuk menjadi keluarga yang saling menopang dalam segala kelemahan kami. Yakinkan kiranya kami bahwa Engkau selalu ada disuka dan duka kehidupan yang kami hadapi. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.

1 KOMENTAR

  1. Amin…bahwa pertolongan Tuhan akan datang tepat waktu untuk menjawab pergumulan dan ujian iman kita
    Tuhan Yesus berkati semua

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here