Berdiakonia: Tanda Kedewasaan Berjemaat
Kisah Para Rasul 4:34-35
Karakter jemaat mula-mula yang hidup dalam kasih ka-runia, membuat mereka dengan penuh kesungguhan memprak-tekkan ajaran Injil Tuhan berbasis Kristus yang sudah bangkit.
Semangat kebangkitan Kristus telah menginspirasi jemaat mula-mula mengembangkan pelayanan kasih dan mendorong mereka untuk tetap memelihara nilai luhur berdiakonia. Dalam bimbingan Roh Kudus,ereka dapat hidup saling melayani dan saling memberi, serta mempercayakan pengaturan pelayanan diakonia ini kepada para rasul yang akan mengalokasikan diakonia itu sesuai keperluan tiap orang.
Sebagai keluarga kristen, sering ada perilaku suka menghamburkan uang untuk pakaian atau mebel mewah, tetapi pelit dalam memberi persembahan atau memperhatikan mereka yang diutus melayani kita. Firman Tuhan hari ini menasehati kita untuk semakin berhikmat menggunakan kekayaan yang dibe-rikan Tuhan kepada kita.
Perubahan perilaku mementingkan diri sendiri, kita ganti dengan memperhatikan mereka yang menjadi alamat pelayanan kasih kita, sebagai bagian dari kedewasaan iman menopang pelayanan gereja dalam hal berdiakonia. Berdiakonia bukan untuk menunjukkan kita hebat dan mau dipuji, tetapi kemu-rahan hati kita adalah untuk kepujian bagi Tuhan.
Kita berdiakonia, supaya anak-anak yang masih suka sekolah tapi secara ekonomi lemah, dapat ditolong meraih cita-cita mereka; kita berdiakonia untuk pelayanan kesehatan, agar mereka yang masih boleh sembuh dapat meraih kehidupan mereka, dlsb.
Mari berdiakonia, sambil mempercayakan pengelolaan pelayanan diakonia ini kepada mereka yang telah ditetapkan dalam pengutusan Tuhan kepada Gereja-Nya, di tengah dunia ini. Terpujilah Tuhan. Amin.
Doa: Tuhan, terima kasih untuk semangat pelayanan dalam berdiakonia. Kesungguhan hati untuk berdiakonia, kiranya dapat menopang kekuatan dalam tumbuh kembang gereja-Mu. Amin.