Mengasihi Tanpa Balas Jasa
Lukas 6:33
Tidaklah mengerankan apabila ada keluarga Kristen menerapkan prinsip “balas budi” atau balas jasa. Hal ini memang berlaku dalam kehidupan sehari-hari. Namun berbeda dalam konteks ayat 33 Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian. Firman Tuhan ini dimaksudkan untuk meletakkan kasih Allah dalam Yesus Kristus di atas segala-galanya. Berbuat baik bukan dipahami untuk jasa tetapi manusia berbuat baik atas keselamatan yang Tuhan sudah berikan. Tidak mengharapkan sesuatu ketika menyatakan kebaikan kepada sesama manusia. Apa yang kita berikan tidak mengharapkan balas jasa. Sebab pembalasan pemberian itu adalah hak Tuhan Yesus sendiri sebagai sumber berkat. Sebab jasa yang sesungguhnya kita terima adalah kasih karunia Allah di dalam Yesus Kristus yang telah menyelamatkan setiap orang yang percaya kepada-Nya. Orang berdosapun masih diberikan kesempatan untuk bertobat dan melakukan apa yang baik. Sejahat-jahatnya manusia, pasti dia mengetahui apa yang baik. Sebagai keluarga Kristen marilah kita berbuat baik dengan tidak menuntut balas, apa yang sudah kita berikan kepada anak-anak dan kepada gereja itu merupakan sesuatu yang sangat berharga di hadapan Tuhan. Memberi persembahan persepuluhan dan persembahan syukur lainnya tidak merupakan “balas jasa kepada Tuhan” tapi merupakan ungkapan syukur kita atas berkat dan keselamatan yang Tuhan sudah berikan kepada kita. Amin.
Doa: Ya Bapa ajarilah kami untuk terus mempraktikkan kasih yang telah Tuhan anugerahkan kepada kami, supaya kami rajin berbuat baik, rajin memberi tanpa balas jasa. Berikanlah kepada kami kasih karunia yang menyelamatkan setiap derap langkah hidup ini. Amin.