Jangan Merusak Pekerjaan Allah
Roma 14:20-21
Setiap orang percaya mempunyai kesempatan untuk melakukan pekerjaan Allah, di manapun tempatnya dan kapanpun waktunya. Pekerjaan Allah haruslah dipahami sebagai sesuatu yang mendatangkan kedamaian dan sukacita.
Paulus dalam ayat 20 ini mengatakan kepada jemaat di Roma, “jangan merusak pekerjaan Allah”, karena didapati ada umat yang memiliki berkat berupa makanan justru dimanfaatkan dalam kesombongan diri, sehingga membuat orang lain merasa tersandung (merasa berdosa, mendatangkan kesukaran). Ayat 21 secara lahiriah menasihatkan jangan makan atau minum sesuatu yang dapat membuat orang lain tersandung (berdosa). Berhubungan dengan hal ini maka sebagai orang percaya kita diajar untuk saling menghormati, menghargai diantara sesama, namun kecenderungan sosial sering muncul, umat yang hidup mengesampingkan kehidupan rukun dan damai, yang sebenarnya itu merupakan kekuatan dalam kesaksian umat Tuhan, supaya tidak terjadi perpecahan.
Untuk melaksanakan pekerjaan Allah, maka sebagai keluarga Kristen janganlah kita terikat pada soal makanan dan minuman saja, tetapi juga soal hal-hal yang mendatangkan damai sejahtera, sebab kegiatan apapun tidak boleh dilakukan jika hal itu menyebabkan seseorang jatuh dalam dosa, dan menjadi batu sandungan bagi mereka, sebab hal ini tentu merusak pekerjaan Allah. Sebab hidup ini adalah anugerah Tuhan, untuk itu harus dimanfaatkan dengan melakukan pekerjaan baik yang mendatangkan damai sejahtera. Amin.
Doa: Ya Tuhan, ajarlah kami untuk melakukan kebaikan supaya kami tidak merusak pekerjaan-Mu hanya karena kelemahan dan kelalaian kami. Amin.