Hal Mengampuni
Matius 6:12
Pengampunan haruslah kita jadikan sebagai cara hidup kita untuk tetap rendah hati sebab sebagai orang berdosa yang senantiasa hanya bergantung pada kasih karunia Tuhan dan rahmat-Nya
Firman Tuhan “dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami”. Dalam Lukas 18:9-14, Yesus mencontohkan doa orang Farisi yang saleh dengan segala perbuatan baiknya dan doa seorang pemungut cukai yang merasa penuh dengan keberdosaan dan tidak layak datang kepada Tuhan. Ternyata justeru doa si pemungut cukai yang dibenarkan dan berkenan kepada Allah. Yesus mengajarkan kita untuk berdoa kepada Bapa dengan penuh kerendahan hati sambil mengakui segala dosa dan mengampuni setiap orang bersalah kepadanya. Karena barang siapa memohon pengampunan, maka pada saat itu ia mengakui, bahwa ia juga dalam keadaan berdosa dan bersalah. Dosa (Yun. Opheilemata) sama artinya dengan hutang. Hal ini menggambarkan dosa-dosa manusia sebagai hal yang menyebabkan seseorang terbebani dengan “hutang-hutang” di hadapan Allah. Sebab itu Yesus mengajarkan agar kita berdoa dengan rendah hati memohon Bapa sorgawi untuk menghapuskan hutang dosa kita. Sebab dengan kekuatan sendiri, seseorang mustahil mampu mendatangkan pengampunan atas dosanya. Karena itu, Yesus telah datang ke dalam dunia dan memberikan hidup-Nya sebagai tebusan untuk dosa-dosa kita.
Sebagai keluarga Kristen, kita sungguh-sungguh berdoa kepada Allah dan memohon anugerah dan pengampunan-Nya, maka kita harus bebas dari setiap kebencian dan keinginan membalas dendam. Dengan demikian, barulah kita dapat memanjatkan doa yang benar karena kita telah dibaharui-Nya. Niscaya kehidupan kita dapat memancarkan terang kasih Allah Bapa dalam Yesus Kristus. Amin.
Doa: Ya Tuhan ampunilah dan kasihani kami dan ajarkanlah kami untuk mampu mengampuni dan melupakan kesalahan orang terhadap kami. Amin.