Nubuat Kedua : Bernafas
Yehezkiel 37 : 9 – 10
Nafas adalah hal yang memastikan makhluk itu hidup. Ketiadaan nafas itu sama artinya dengan mati. Kemajuan teknologi di bidang medik yang suda sangat hebat dewasa ini telah memungkinkan kehadiran berbagai duplikasi organ tubuh manusia. Tetapi juga tetap terbukti bahwa berbagai kecanggihan tidak dapat mengadakan atau mengatur nafas hidup seseorang. Yehezkiel yang “berhasil” dalam kerja bernubuatnya yang menjadikan tulang-tulang daging dan urat bahkan kulit menutupi tulang-tulang, itu kemudian berhenti dalam pengakuan bahwa tubuh itu belum bernafas.
Allah menyaksikan pergumulan Yehezkiel dalam kerjanya itu dan kembali Allah berfirman agar nabi kembali bernubuat sehingga tubuh itu dapat bernafas. Dengan memakai wibawa Allah dalam nubuatnnya, nabi mendatangkan nafas bagi tubuh itu dari keempat penjuru mata angin. Atas nubuatan pada tulang-tulang itu, mereka hidup kembali. Ini hebat! Benar-benar apapun dapat Tuhan hadirkan dalam kedahsyatan-Nya dengan karya Allah pada manusia, ketiadaan nafas dapat di jadikan ada dan kematian digantikan dengan kehidupan. Ini berarti bahwa Allah memanggil orang percaya untuk membawa dan membangun kehidupan dalam pelayanannya. Keluarga-keluarga kita terpanggil untuk tidak membiarkan proses yang mematikan di sekitar kita. Kita dipanggil Allah untuk menghadirkan tanda-tanda kehidupan, seperti pendamping kepada orang-orang yang menjadi korban pelecehan social dan tindakan kekerasan. Inilah juga makna dari perayaan Paskah bagi orang percaya di zaman ini. Amin
Doa : Ya Allah Bapa, tolong kami untuk tidak membiarkan proses mematikan dalam bentuk apa saja di sekitar kami tetapi berilah kami hikmat untuk selalu menghadirkan hal-hal yang menghidupkan bagi kami dan lingkungan kami. Amin