Bersama Walaupun Tak Sama
Kisah Para Rasul 6:5
Keluarga yang diberkati Tuhan. Kita membaca dalam bagian firman ini bahwa Stefanus seorang yang penuh iman dan Roh kudus, dan Nikholaus seorang penganut agama Yahudi dari Anthokia. Sementara itu kelima orang yang lain hanya disebutkan namanya tanpa ada keterangan tambahan. Dengan demikian, sama seperti para murid yang dipanggil Yesus dari latar belakang yang berbeda beda, demikianlah ketujuh orang pelayan meja dipanggil dari kepelbagaian untuk melayani bersama. Dalam kehidupan sehari hari, kita sering menjumpai perbedaan. Mulai dari perbedaan warna kulit, suku, agama dan ras sampai perbedaan ideologi berpikir dan karakter. Perbedaan ini menunjukkan bahwa setiap orang memang tidak pernah dilahirkan sama. Bahkan kembar identikpun memiliki sidik jari yang berbeda. Namun kenyataan tak sama, berbeda dan beragam ini menakdirkan kita untuk hidup bersama. Dalam keluarga kita juga hidup bersama meskipun tak sama. Apa yang mendorong para pelayan meja yang tak sama ini namun dapat bersama, bahwa mereka memiliki satu tujuan yaitu ingin melayani dan menyenangkan hati Tuhan. Rupanya dalam perbedaan itu Tuhan memanggil dan memakai mereka agar saling melengkapi. Dalam hidup keluarga kalau tujuan dan prioritas utama kita ingin melayani dan menyenangkan hati Tuhan, maka meski tak sama kita selalu dapat bersama. Dalam kebersamaan itu kita dapat saling melengkapi melalui perbedaan-perbedaan yang kita miliki. Karena itu, meletakkan Tuhan Yesus dalam hidup keluarga membawa kebersamaan dan perbedaan menjadi berkat. Sebab itu, sebagai keluarga kristen, jadikanlah Yesus sebagai pertama dan utama dalam hidup setiap anggota keluarga kita. Amin.
Doa: Kami bersyukur, bahwa ada perbedaan dalam hidup keluarga kami tetapi kami ditakdirkan untuk hidup bersama. Tuhan Yesus jadilah yang pertama dan utama dalam keluarga kami supaya setiap perbedaan itu menjadi berkat yang saling melengkapi di antara kami. Amin.