Keaslian Perilaku Beriman dan Saling Menghargai
Roma 3 : 21 – 22
Kenapa Rasul pualus pesimis dengan Hukum Taurat sebagai dasar kebenaran iman ? Karena dalam hal mendasar dan dalam hal praktek Hukum Taurat teleh diselewengkan. Ada orang yang berpenampilan religious tetapi menyimpan kebusukan dosa. Kita bandingkan dengan perkataan Yesus dalam Matius 23. Penampilan religious belum menjamin si pelaku yang sangat agamawi itu suda betul-betul benar. Musuh dalam iman adalah kemunafikan. Karena itu kita orang pecaya haruslah mencari Tuhan Yesus dalam hidup kita. Di dalam DIA semua
kebenaran suda ada dan itu tidak ada kemunafikan. Inilah landasan pembenaran bagi setiap orang percaya tanpa terkecuali, tanpa memilih-milih menurut kehendak kita manusia. Pembenaran ilahi itu hanya dapat diterima dengan iman. Kiranya firman Tuhan ini mendorong kita untuk lebih sungguh-sunggu percaya dan berserah kepada Tuhan Yesus dan membenci kemunafikan. Kita, setiap orang percaya, setiap anggota keluarga Kristen di perbaharui oleh Tuhan, hidup dalam kejujuran, saling menghargai dan menghormati satu dengan lainnya dalam menghadirkan penyembahan pada Tuhan dan berlomba-lomba dalam melaksanakan kebaikan. Amin
Doa : Tuhan Yesus, terima kasih atas pembenaran dan keselamatan-Mu untuk kami. Kuatkan kami supaya hidup dalam kejujuran dalam penyembahan kepada-Mu dalam interaksi dengan sesam kami, supay nama Tuhan di muliakan. Amin