RHK Kamis, 6 Juni 2019

0
542

 Suami yang Takut Tuhan

Mazmur 128:4

Suami sering dikatakan sebagai seorang nabi, imam dan raja dalam keluarga. Peran sebagai nabi berarti ia mampu menegur dan mengarahkan keluarganya untuk hidup takut akan Tuhan dan melakukan segala Firman-Nya dalam kata dan tindakan. Sebagai imam, ia mampu mengarahkan keluarganya untuk hidup berdiakonia dan sebagai raja, ia  mampu memimpin dengan adil dan selalu mengambil keputusan sesuai kehendak Tuhan. Walau dalam kenyataan ada banyak suami yang tidak mampu berperan demikian. Hidup dalam keegoisan, suka melakukan kekerasan dan hanya ingin menang sendiri.

Bacaan Firman Tuhan saat ini menegaskan bahwa diberkatilah orang laki-laki (suami) yang hidup dalam ketaatan pada Tuhan. Inilah standar iman bagi suami yang adalah pemimpin dan panutan dalam keluarga. Oleh karena itu, janganlah semata-mata seorang ayah atau suami hanya mewariskan harta duniawi kepada keluarganya, tetapi dengan beriman, menjadi teladan  dan perilaku sebagai seorang  yang takut akan Tuhan hendaknya dipraktekkan. Sebagaimana orang laki-laki yang takut Tuhan akan  diberkati.  Berkat itu akan mengalir kepada keluarga; mulai isteri, anak-anak dan generasi selanjutnya serta semua orang. Sebaliknya seorang suami yang dihukum Tuhan karena perbuatannya yang tidak menghormati dan taat pada Tuhan, maka anak-anaknya juga akan merasakan dampaknya sampai keturunan ketiga dan keempat (Kel.20:5).

Sebagai keluarga Kristen, suami yang takut Tuhan adalah suami yang memiliki sikap setia, rajin berusaha, arif dan bijaksana dalam mengambil keputusan dan  tidak hanya bergantung pada orang tua. Inilah sikap dan karakter yang harus dimiliki oleh seorang suami yang baik. Yang sering menjadi persoalan adalah ketika isteri dan anak tidak memberikan reaksi dan respons yang baik dan positif terhadap suami/ayah dalam semua usaha. Padahal suami sangat membutuhkan topangan dan doa bahkan ia ingin didengarkan, dihormati dan dihargai oleh keluarganya. Keluarga yang diberkati adalah keluarga yang takut akan Tuhan dan menjadi berkat bagi orang lain. Amin.

 

Doa: Ya Tuhan, berkatilah keluarga kami yang  hidup dalam takut akan Tuhan. Biarlah sebagai suami selalu menjadi teladan bagi istri dan anak-anak. Amin.