Yang Kuat Tidak Menyakiti yang Lemah
Yesaya 11:8
Melalui media massa koran, televisi, internet dan radio, kita sering membaca, melihat dan mendengar bahwa ada saja kecelakaan yang menimpa anak-anak kecil karena luput dari pengawasan orang tua. Sebagai contoh, ada anak kecil jatuh ke sungai dan hanyut, ada yang terjatuh ke lubang yang dalam, dan ada yang tertabrak sepeda hingga terluka. Selain itu ada orang tua kuatir karena di sekitarnya ada binatang-binatang yang berbahaya karena berbisa berkeliaran di sekitar lingkungannya bahkan lebih berbahaya lagi ada orang-orang dewasa yang menjadikan anak-anak sebagai target pelecehan seksual, perdagangan anak, pekerja anak di bawah umur dan tindakan kejahatan lainnya terhadap anak-anak.
Jika kita membaca bagian ayat 8 dalam Yesaya pasal sebelas ini, maka kita akan dapati bahwa ternyata ketika keadilan ditegakkan maka kekuatiran atas terjadinya kekerasan dari yang kuat terhadap yang lemah tidak akan terjadi. Seperti misalnya anak yang menyusu akan bermain-main dekat liang ular tedung dan anak yang cerai susu akan mengulurkan tangannya ke sarang ular beludak. Ini memang adalah pengandaian yang mau mengatakan bahwa orang lemah tidak perlu kuatir berhadapan dengan orang yang lebih kuat dalam lingkungan pemerintahan Raja Damai yakni tunas yang tumbuh dari tunggul Isai (ayat 1). Ini juga bisa berarti bahwa orang tua tidak perlu kuatir terhadap anak-anaknya jika semua pihak hidup takut akan Tuhan.
Sebagai orang percaya, kita berharap supaya setiap anggota keluarga akan merasa aman dan damai satu sama lain karena tidak ada yang menyakiti satu sama lain, tetapi hidup sesuai kehendak Raja Damai yaitu Yesus Kristus. Oleh sebab itu mari kita sambut Raja Damai yang datang ke dalam dunia dan mari kita wujudkan damai yang dibawanya dalam bentuk saling mengasihi, saling menopang dan saling memaafkan serta saling menyempurnakan satu sama lain. Amin.
Doa: Tuhan Yesus, Engkaulah Raja Damai yang kami nanti-nantikan. Kami percaya ketika kami hidup sesuai kehendak-Mu, maka kami tidak akan saling menyakiti satu sama lain. Berilah kami hati yang iklas untuk saling menerima dan memberi segala yang baik, terpujilah nama-Mu. Amin.