Kasih Yang Mengubahkan
1 Korintus 13:1-3
Hidup adalah anugerah Tuhan untuk dinikmati dalam dunia bersama orang lain sebagai sesama ciptaan. Menikmati hidup tidak sekedar mengasihi diri sendiri, dengan merawat dan menjaga tubuh agar tetap sehat dan tidak mengalami gangguan. Tetapi juga perlu memberi perhatian kasih kepada orang lain di sekitar kita. Sebab kita adalah mahluk sosial, yang harus bersosialisasi, berkomunikasi, berelasi dengan orang lain, karena kita sama-sama saling membutuhkan. Sebagai ciptaan Tuhan yang termulia, dilengkapi-Nya kita dengan unsur hati dan pikiran kasih, supaya kita boleh mengasihi orang lain. Ingat perintah utama yakni mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap akal budi. Perintah kedua mengasihi orang lain seperti mengasihi diri sendiri (lih. Mat 22:37-40). Kedua perintah Yesus ini jangan dilupakan apalagi diabaikan.
Menurut rasul Paulus, walaupun ia hidup dan mendapatkan kelimpahan anugerah hikmat sehingga ia dapat berbahasa malaikat, karunia untuk bernubuat, mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan, juga memiliki iman yang sempurna, bahkan mampu membagi dan bersedia tubuhnya untuk dibakar, tetapi jika ia tidak mempunyai KASIH, ia sama sekali tidak berguna, tidak ada faedahnya, tidak ada artinya hidup itu. Jadi kasih itu harus menjadi bagian hidup orang percaya. Kasih itu harus jadi kebutuhan, sekaligus menjadi pegangan hidup yang mengatur pola pikir, pola ucap dan pola tindak. Jika semua manusia melakukan itu, maka hidup itu akan bahagia. Sebagai keluarga kristen, mari kita wujudkan kasih itu dalam kehidupan sehari-hari dengan saling memperhatikan, saling terbuka, selalu berkomunikasi dan rutin beribadah bersama. Amin.
Doa: Ya Tuhan Yesus, biarlah kasih yang Engkau karuniakan dapat kami terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Amin.