Menghadapi Persoalan dengan Iman
Lukas 22:54
Nampaknya Tuhan Yesus telah menjadi target operasi dari imam-imam kepala dan kepala-kepala pengawal Bait Allah serta tua-tua untuk ditangkap. Padahal kepada pimpinan agama Yahudi ini Tuhan Yesus berkata dengan sinis:”Sangkamu, Aku ini Penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung”? (ayat 52). Ibarat seorang penjahat besar Tuhan Yesus ditangkap, digiring ke rumah Imam Besar. Dalam Matius 26:57 dan Markus 14:53 diceriterakan bahwa di rumah Imam Besar, telah berkumpul imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua. Mereka ini sangat berpengaruh dalam kehidupan orang Yahudi baik dibidang agama, sosial dan politik. Penangkapan Yesus inilah menjadi titik awal jalan sengsara sebagai orang yang disalahkan namun membenarkan setiap orang yang percaya kepada-Nya.
Petrus yang dikenal sebagai murid yang selalu dekat de-ngan Yesus selalu loyal dan agresif ternyata ketika melihat Yesus ditangkap, ia mengambil sikap menjauhkan diri sambil mengikuti dari jauh. Sikap ini menunjukkan bahwa Petrus mengingkari pengakuannya. Sikap menjauhkan diri namun mengikuti Yesus dari jauh merupakan sikap yang ambivalen (perasaan campur aduk yang saling bertentangan).
Sikap ini juga menunjukkan perilaku yang munafik, terkesan pemberani namun penakut.
Sebagai keluarga Kristen marilah kita pegang teguh peng-akuan iman kepada Yesus yang mati dan bangkit serta menye-lamatkan, sekalipun harus menghadapi ancaman ekonomi, sosial, dll. Marilah kita bertanggung jawab pada apa yang kita ucapkan, jangan menjauhkan diri dari persolan sebab jalan terbaik mengatasi persoalan adalah hadapai persoalan itu. Amin.
Doa: Ya Tuhan, bimbinglah kami dengan Roh-Mu supaya bertanggungjawab pada ucapan dan tidakan dalam hidup bergereja, berbangsa dan bernegara. Amin.