Hidup Dalam Kekudusan
Yesaya 6:1-3
Sudah menjadi kewajiban setiap anggota Gereja untuk melaksanakan tugas yang Tuhan perintahkan untuk bersekutu, bersaksi dan melayani. Ibadah-ibadah yang di laksanakan kita dapat memuji, menyembah dan mengagungkan Tuhan yang senantiasa memelihara kehidupan. Bacaan Firman saat ini mengingatkan kita tentang panggilan Tuhan terhadap Yesaya, setelah matinya Raja Uzia. Yesaya mendapat penglihatan, yakni melihat Tuhan. Penglihatan ini memberikan kepada Yesaya pemahaman yang tepat tentang amanat dan panggilannya. Sifat utama Allah yang dinyatakan kepada Yesaya adalah kekudusan-Nya dan kebesaran-Nya. Atas kebesaran Allah tersebut sehingga para malikat (serafim) berseru “kudus, kudus, kuduslah Tuhan” Penglihatan ini menyatakan salah satu pokok utama kitab Yesaya, yaitu bahwa kemuliaan, keagungan dan kekudusan Allah menuntut bahwa mereka yang melayani Dia juga harus kudus.
Sebagai keluarga Kristen, Allah menghendaki kita tetap hidup dalam kekudusan, supaya dapat memahami arti panggilan dan pengutusan sebagai orang percaya. Amin.
Doa: Ya Tuhan, berilah kami hikmat dan kerendahan hati dalam melaksankan segala penggilan–Mu dalam hidup kami. Tolonglah agar kami terus menjaga kekudusan hidup untuk memuliakan nama-Mu. Terimakasih Tuhan. Amin.