Bersyukur dan Mendoakan Orang Lain
Kolose 1:3-5a
Setiap orang pasti pernah mengucap syukur, bahkan mengucap syukur telah menjadi gaya hidup. Mengucap syukur dalam Tuhan selalu disertai dengan doa. Dua hal ini tidak dapat dipisahkan dalam hidup setiap orang percaya. Begitu yang dapat kita lihat pada bacaan hari ini. Paulus dengan segala kewibawaannya sebagai seorang rasul Kristus, menyatakan syukurnya dalam doa tentang apa yang telah dilakukan jemaat di Kolose. Ia menyatakan syukurnya dalam doa sebagai bentuk kepeduliaanya atas semangat beriman dari jemaat Kolose. Sebab jemaat Kolose telah membuktikan iman mereka, dimana mereka menyatakan kasih kepada orang-orang kudus. Apa yang dilakukan jemaaat Kolose adalah bukti kesetiaan dan ketaatan mereka kepada Tuhan. Ketaatan dan kesetiaan mereka kepada Tuhan karena ada pengharapan yang Tuhan janjikan di sorga.
Bersyukur kepada Allah merupakan kewajiban setiap orang percaya termasuk keluarga. Apa yang disyukuri oleh Paulus hendaknya menjadi teladan yang patut untuk kita tiru. Bersyukur dalam doa karena kebaikan orang lain, terlebih orang terdekat dalam hidup kita wajib untuk kita lakukan dan tidak boleh diabaikan. Siapa orang terdekat dalam hidup kita? Mereka adalah keluarga kita yaitu: ayah, ibu, anak dan sanak saudara kita. Mendoakan orang lain sambil bersyukur sesung-guhnya akan turut menguatkan dan memampukan mereka untuk menghadapi berbagai tantangan dan beban hidup serta dapat mengelola pekerjaan yang Tuhan anugerahkan. Mari-lah kita selalu saling mendoakan satu dengan yang lain. Amin.
Doa: Ya Tuhan kami mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau selalu menyertai hidup kami. Kami mohon kiranya Engkau senantiasa memberkati kami, memberkati orangtua kami, juga memberkati pekerjaan-pekerjaan kami. Amin.