RHK Minggu, 30 Juli 2017

0
1656

Kebenaran Berdasarkan Iman

Roma 4:16

Topik kebenaran berdasarkan iman sering menjadi pokok percakapan yang menyoal tentang keselamatan sebagai kasih karunia/anugerah (cariv charis). Masih banyak orang Kristen yang memahami hal ini berkaitan dengan ketaatan pada aturan. Seolah keselamatan terjadi karena ketaatan kita pada hukum Tuhan, contohnya adalah baptisan. Tidak selamat kalau tidak dibaptis.

Abraham adalah teladan dari kehidupan beriman. Ia dibenarkan oleh iman sebelum disunat (‘menjadi orang Yahudi’). Ia menjadi bapa bagi semua orang percaya, baik orang Yahudi maupun non Yahudi.

Kebenaran berdasarkan iman (ek pisteos) dipertentangkan dengan kebenaran berdasarkan aturan/hukum (ek nomou). Dari sinilah hendak dipahami hanya oleh kasih karunia  janji Allah berlaku bagi semua keturunan Abraham.

Keluarga yang beriman dan berharap kepada janji Allah, firman Tuhan ini meneguhkan kita untuk selalu beriman kepada Tuhan. Soal keselamatan bukan karena amal atau perbuatan kita, sehingga tidak ada alasan bagi kita untuk membanggakan diri. Inilah anugerah yang diberikan secara gratis/dengan cuma-cuma bagi kita. Kita hanya perlu menerimanya dengan iman.

Ajakan Firman Tuhan bagi kita adalah untuk memelihara iman kita dengan cara menghargai kasih karunia Tuhan. Tidak menyia-nyiakan anugerah itu melainkan berpegang teguh pada janji Allah. Hidup memang tidak mudah; tantangan demi tantangan akan kita hadapi tapi percayalah janji Allah bagi keluarga dan keturunan kita akan terus menjadi bagian kita. Amin.

Doa: Terima kasih Tuhan oleh kasih karuniaMu bagi keluarga kami. Engkau tidak memperhitungkan kelalaian dan dosa kami, sebaliknya Engkau membenarkan kami oleh iman. Karena itu kami bermohon tuntunlah kami selalu dalam iman kepadaMu. Amin.