RHK Minggu, 30 Juni 2019

0
558

Motivasi dalam Berdoa

Matius 6:5-6

Kebiasaan yang keliru dalam tradisi agama Yahudi, mewajibkan setiap penganutnya untuk berdoa di mana saja apabila tiba jam sembahyang. Tanpa peduli situasi dan kondisi yang ada maka mereka akan langsung berdoa. Selain di rumah-rumah ibadah, mereka berdoa di tempat-tempat keramaian seperti di pasar dan persimpangan jalan. Motivasi mereka supaya dilihat  banyak orang. Mereka akan dianggap sebagai orang-orang  saleh. Situasi semacam ini rentan dengan unsur kemunafikan. Mereka menghendaki pujian dari manusia. Berdoa pada akhirnya telah menjadi  ajang pamer rohani supaya mereka mendapatkan penghormatan dan kekaguman orang-orang lain.

Firman Tuhan hari ini menjelaskan bagaimana Yesus mengecam cara yang keliru dalam berdoa sebagaimana yang dilakukan oleh orang Farisi. Mereka tampak mengasihi Allah, padahal mereka menonjolkan pujian dan reputasi diri. Mereka terlihat menyembah Allah tetapi terjebak pada penyembahan diri sendiri. Tuhan Yesus sangat membenci sifat kemunafikan dalam aktifitas doa setiap orang yang datang beribadah pada-Nya. Yesus mengajarkan bahwa berdoa kepada Tuhan seharusnya, adalah sebuah komunikasi yang penuh intim dan privasi. Oleh karena itu seseorang harus mengunci dirinya di dalam kamar dan mulai berseru kepada Bapa di sorga. Sebab Dia adalah Allah yang Mahatahu, dan tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya. Dan akhirnya Dia yang tahu apa yang menjadi keperluan akan mengabulkannya kepada kita.

Sebagai keluarga Kristen untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah Bapa kita, apabila hendak berdoa, maka berdoalah dengan penuh rasa hormat dan dengan rendah hati serta dengan penuh kekaguman dan mengagungkan Tuhan. Kehidupan rohani yang dibarengi dengan ketaatan berdoa dan selalu berkomunikasi dengan Tuhan akan menjadikan kita merasakan hubungan yang tidak pernah putus dengan Tuhan. Oleh sebab itu, jadikanlah doa sebagai suatu gaya hidup kita. Amin.

Doa: Ya Tuhan ajarkanlah kami berdoa supaya kami senantiasa mempermuliakan nama-Mu. Amin