Hidup yang Kekal
Lukas 10:25
Semua manusia bisa sakit, tua dan mati; pandangan ini meru-pakan pandangan umum bagi banyak orang. Bila hidup dilihat sebagai suatu anugerah (pemberian dari Allah), maka hidup harus disyukuri. Persoalannya, adalah bagaimana cara orang bersyukur atas anugerah kehidupan yang diterimanya? Kalau seorang ahli Taurat bertanya kepada Yesus (Lukas 10 : 25), beroleh hidup yang kekal, itu berarti kita harus percaya pada Yesus dan taat pada perintah-Nya. Seperti seorang anak yang lumpuh dari lahir bertanya kepada ibunya “Kenapa saya digendong saat melewati jembatan kecil yang terbuat dari bahan bambu?” Secara fisik anak itu lemah dan kondisinya tidak memungkinkan berjalan sendiri, apalagi melewati jembatan itu.Ibunya menjawab dengan tegas kepada anaknya “Agar anakku aman dan bisa sampai ditujuan”.
Sebagai keluarga Kristen hendaklah kita pahami hidup ini punya tujuan, setiap yang terjadi adalah merupakan suatu proses menuju satu tujuan. Tujuan orang Kristen hidup di dunia ialah memperoleh hidup yang kekal. Untuk mendapatkan hidup kekal; harus beriman kepada Yesus Kristus, taat dan setia sebagaimana perkataan Yakobus “Iman tanpa perbuatan adalah mati” (Yakobus 2 :26); dalam kehidupan nyata setiap hari, orang yang percaya kepada Yesus harus mempraktekkan imannya. Iman akan nampak dari cara berpikir positif, berbicara secara arif dan bertindak dengan tepat dan bijaksana. Amin.
Doa: Terima kasih Tuhan Yesus, untuk kesempatan hidup yang diberikan, biarlah menjadi kesaksian bagi sesama untuk hidup menjadi berkat. Amin.