RHK Minggu, 5 November 2017

0
1155

Menyikapi Penderitaan

Kolose 1:24

Ada orang melihat hidup ini seperti roda yang berputar, kalau hari ini menderita, besok lusa tidak. Walaupun pada kenyataannya ada yang sudah bertahun-tahun menderita dan tidak pernah mengalami sukacita sebagaimana yang ia harapkan. Ada orang yang jujur dalam pekerjaan dan pelayanannya tapi harus menderita. Mereka berharap agar ada hasilnya yaitu kesukacitaan, memperoleh jabatan tertentu atau memperoleh hidup yang layak, bila tidak mereka frustrasi.

Firman Tuhan saat ini menunjukan sikap  Rasul Paulus dalam memaknai penderitaan dengan tenang dan dan wajar, ia mengungkapkan “sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita…”. Mengapa Paulus bersikap demikian? Jawabannya karena ia memahami dengan benar untuk apa dan untuk siapa ia menderita! Ia menderita karena meyakini penderitaannya merupakan penggenapan dari penderitaan Kristus demi pertum-buhan iman jemaat. Ia rela menderita demi pelayanannya pada Kristus dan jemaat.

Keluarga Kristen, hidup ini tak pernah sepi dari pen-deritaan dengan kata lain penderitaan tidak pernah menjadi kata akhir dalam hidup. Untuk itu, mari kita menyikapi penderitaan seperti Paulus yang menerima dan menghadapi itu dengan sukacita bukan untuk menjadi korban yang menderita melainkan untuk mengalahkan penderitaan dengan iman. Sehingga mela-luinya terwujud kemenangan dan kehidupan yang sesung-guhnya. Amin.

Doa: Ya Tuhan, anugrahkanlah sukacita-Mu agar kami mampu memahami penderitaan dengan iman sehingga membawa kemenangan. Amin.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here