Bersyukur dengan Segenap Hati
Mazmur 111:1
Bersyukur kepada Tuhan sebab ia baik adalah karakter (sifat/ perilaku) hidup orang yang percaya untuk mensyukuri akan berkat dan pemeliharaan Tuhan. Mengucap syukur diungkapkan oleh jemaat bukan saja ketika dalam suasana bersukacita tetapi juga ketika berada dalam pergumulan dan penderitaan, karena firman mengajarkan untuk “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Yesus Kristus bagi kamu” (1 Tesalonika 5:18).
Haleluyah – terpujilah Tuhan adalah seruan liturgis untuk bersyukur dengan segenap hati dan penuh kesukacitaan kepada Tuhan dalam suatu persekutuan umat di depan umum. Dengan demikian mereka mengaku bahwa Tuhanlah yang memberikan hidup dan menyelamatkan orang dari malapetaka. Ucapan syukur ini diadakan di Bait Allah disertai korban yang dagingnya menjadi hidangan dalam perjamuan berama-sama umat yang hadir. Ucapan syukur ini selalu bernada pengakuan iman dan ajakan untuk turut menaruh kepercayaan kepada Tuhan. Ucapan syukur ini hanya berarti sejauh dilaksanakan bukan secara formal saja, melainkan dengan segenap hati oleh orang yang me-ngasihi Tuhan (Ul. 6:4), sehingga nampak dalam kehidupan sehari-hari dan mempersatukan orang-orang benar. Hubungan vertikal dengan Tuhan makin benar dan hubungan hori-sontal dengan sesama makin adil.
Bersyukur dengan segenap hati tulus ikhlas adalah suatu karakter hidup orang percaya yang mulai kita lakukan setiap hari dalam persekutuan keluarga sebelum dan sesudah kita beraktifitas se-panjang hari sehingga kita mendapatkan kedamaian, ketenangan dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan kita. Berkerja dengan bersyukur mendatangkan berkat. Amin.
Doa : Ya Tuhan ajarlah dan tuntunlah kami untuk mengucap syukur dengan segenap hati kami dalam suasana apapun yang kami rasakan apakah dalam keadaan susah maupun senang, bersukacita maupun dukacita dan membangun hubungan yang akbrab dengan-Mu. Amin
Program Baca Alkitab Setahun– 8 Juli Amsal 13-15