Kebencian Merusak Kebaikan
Matius 27:20-22
Sebagai manusia sering terseret untuk mengakui pendapat orang pandai dan mengikuti suara orang banyak, kendatipun kita tahu bahwa hal itu salah, dan kata yang seringkali kita ucapkan ialah “apa boleh buat”. Atau juga bila ada kebencian dihati kita terhadap seseorang, maka kita sering membenarkan sebuah kesalahan dari orang lain yang sama-sama membenci orang tersebut. Seperti peribahasa “nila setitik, rusak susu sebelanga”, artinya sedikit kejahatan, akan merusak banyak kebaikan dan kebenaran.
Bacaan kita hari ini dalam ayat 20-22, kejahatan imam-imam dan tua-tua serta kesalahan Pilatus, membuat Yesus harus dihukum, kendati pun tidak ada kesalahan yang mereka dapat pada-Nya (Lukas 23:4 “aku tidak mendapati kesalahan apapun pada orang ini”). Dan sebenarnya orang banyakpun mengetahui kebenaran yang ada pada Yesus, karena mereka juga sudah seringkali melihat dan menyaksikan banyak tanda dan mujizat yang dibuat oleh Tuhan Yesus. Tetapi desakan imam-imam dan tua-tua menyesatkan mereka dari kebenaran yang ada di hati mereka.
Sebagai keluarga Kristen, kita diajak untuk mewaspadai diri agar tidak terjebak dan terpengaruh dengan isu-isu negatif yang menyesatkan dan tidak berdasar pada fakta, termasuk didalamnya “ujaran kebencian” yang merusak segala kebaikkan. Karena itu, marilah kita mengisi hati kita dengan kebaikan berdasarkan Firman Allah. Amin.
Doa: Ya Tuhan Allah, bimbinglah kami supaya mampu memerangi kebencian dan terus berupaya menanam dan menumbuhkan kebaikan, demi kemuliaan nama-Mu. Amin.